Cukupi Kebutuhan Irigasi, Dinas Pengairan Banyuwangi Selalu Terapkan Pola RTTG

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahroby.

Infobanyuwangi.co.id- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi telah melakukan sejumlah langkah untuk mencukupi kebutuhan irigasi.

Menurut Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahroby, pihaknya telah merencanakan dengan pola Rencana Tata Tanam Global (RTTG).



Baca Juga : Dorong Produksi Pangan, DPU Pengairan Banyuwangi Sigap Kendalikan Daya Rusak Air

Dengan sistem ini, kata Riza, setiap bendungan sudah dihitung kebutuhan air untuk irigasi. Disesuaikan dengan jumlah air yang ada.


"Umpama prediksi kita pada bulan September mengenai debit air yang ada di bendungan Dam Gembleng. Itu kita sudah tahu debit airnya berapa nantinya kita sesuaikan dengan kebutuhan irigasi dengan jumlah air yang ada," jelasnya, Selasa (13/9/2022).


Ia mengaku selama musim kemarau tahun ini kebutuhan air masih mencukupi. Hanya saja yang bikin air itu tidak cukup karena ketidakpatuhan petani. Karena pada musim kemarau pembagiannya berbeda setiap bendungan.


"Jadi tinggal petani mau patuh menjalankan apa tidak. Biasanya ada juga petani yang ngotot tanam padi sedangkan airnya tidak mencukupi. Otomatis tanamannya kekurangan air," imbuhnya.


Pihaknya mengaku sudah menyosialisasikan terkait tata cara penggunaan air kepada perwakilan petani di desa yang dikenal dengan Penjaga Pintu Air (PPA) atau Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).


"Karena tugas kita hanya mengatur debit air yang ada di bendungan. Misal air yang keluar dari bendungan 50 liter per detik. Selanjutnya itu tugasnya PPA untuk membagikan kepada petani," terangnya.


Riza berharap kepada petani agar bisa mentaati RTTG. Karena menurutnya beberapa dari petani terutama yang ada di hulu susah untuk diatur.


"Air diambil semua sehingga yang dibawah tidak kebagian. Misalnya yang daerah diatas yakni Songgon dan daerah Licin itu mayoritas menanam padi terus. Padahal jika pada musim kemarau menanam padi yang dibawah tidak kebagian. Karena tugas kami mengatur dari hulu hingga ke hilir agar air bisa terbagi secara rata," tutupnya.