DPU PR Kabupaten Grobogan Puji Inovasi DPU Pengairan Banyuwangi

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Istimewa

Infobanyuwangi.co.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), melakukan studi banding ke Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Kamis (27/10/2022).

Rombongan berisi 30 orang dari DPUPR Grobogan itu, jauh-jauh datang ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa, untuk belajar banyak hal yang berkaitan dengan manajemen pengairan, baik aset hingga keuangan.

Kedatangan rombongan disambut hangat Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, diwakili Sekretaris Dinas (Sekdin), Riza Al Fahroby bersama jajaran.


Baca Juga : Kebut Program AKSARA, Dispendik Banyuwangi Sasar 660 Ribu Warga Belum Tamat SMA

Rombongan dari Jogja yang dikomando Sekretaris DPUPR Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, mengungkapkan alasan mengapa memilih Banyuwangi.

"Kita melihat Banyuwangi ini sudah bagus administrasinya, dengan administrasi Banyuwangi yang bagus pasti didukung oleh administrasi SKPD yang bagus juga," ucap Wahyu.

Merekapun tertarik dengan Dinas Pengairan Banyuwangi, karena yang berkaitan dengan pengairan dinaungi langsung oleh satu dinas. Sementara di Grobogan, bidang irigasi dan persungaian masih jadi satu dengan DPUPR.

"DPUPR Grobogan itu ada bidang bina marga, cipta karya, tata ruang, irigasi, persungaian dan bina konstruksi. Jadi masih include. Sedangkan di Banyuwangi sudah sendiri-sendiri," cetusnya.

Tak hanya itu, DPUPR Grobogan juga memuji beragam inovasi dari Dinas Pengairan Banyuwangi. Mulai sertifikasi aset irigasi, cara menghubungkan jaringan irigasi yang dibangun dengan aset di bawahnya hingga tahap pengukuran.

"Masih banyak lagi, apalagi ada aplikasi MAWASDIRI yang dimiliki Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Tentu dari inspirasi ini, kami mencoba mereplikasi, bagaimana pelaksanaannya, langkah-langkahnya seperti apa," ungkapnya.

Sementara Sekretaris DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby menjelaskan, aplikasi MAWASDIRI adalah aplikasi untuk manajemen pengawasan pekerjaan konstruksi fisik dinas setempat.

"Aplikasi ini merupakan pencatatan aset antara jaringan irigasi yang dibangun dengan tanah di bawahnya," ucap Riza.

Riza juga menuturkan, dalam pertemuan itu dirinya turut menjelaskan bagaimana penugasan keseharian di Dinas Pengairan, menajemen aset, hingga memanfaatkan aset yang dimiliki untuk dijadikan destinasi wisata.

"Seperti pembuatan gazebo dan lain sebaginya. Semua kita paparkan kepada teman-teman dari DPUPR Grobogan. Alhamdulilah responnya sangat luar biasa, melihat inovasi yang kita lakukan," pungkasnya.