Sungai Karang Tambak Tergerus Air, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Bantu Kawat Bronjong

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Pemasangan bronjong di pinggiran Sungai Karang Tambak, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, mulai dipasang, Selasa (22/11/2022).

Infobanyuwangi.co.id- Warga Afdeling Pal Enam, Dusun Sumbergandeng, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kerja bakti memasang bronjong di pinggir Sungai Karang Tambak yang tergerus air, Selasa (22/11/2022). 

Pemasangan bronjong itu, dikerjakan bersama anggota TNI dan perangkat desa. Sedangkan kawat bronjong dibantu oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi.



Baca Juga : Penanganan Banjir Kalibaru, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Siapkan Anggaran Rp 3 M

"Pemasangan bronjong di pinggiran Sungai Karang tambak, kita bantu kawat bronjongnya," jelas Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby.


Menurutnya pemasangan bronjong di wilayah setempat berfungsi untuk memperkuat struktur tanah di pinggiran sungai Karang Tambak.


"Tujuannya agar tanah di pinggiran tidak tergerus oleh air serta dapat meningkatkan volume air," kata Riza, Rabu (23/11/2022).


Kepala Desa Kandangan, Riyono mengatakan ada sekitar 50 bronjong yang sudah dipasang warga di pinggiran sungai yang berbatasan dengan jalan tersebut. 


“Bronjongnya diisi batu, lalu dipasang di pinggir sungai agar aman (tidak kembali tergerus air),” katanya.


Untuk bebatuan yang dipasang di bronjong, terang Riyono, warga memanfaatkan batu-batu yang ada di aliran Sungai Karang Tambak. “Ambil batu di sungai, kemudian dipasang di bronjong. Ini juga untuk mengurangi material di sungai,” ujarnya.


Riyono menyebut bronjong yang dipasang warga itu bantuan dari Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Bronjong yang sudah datang, jumlahnya ada 50 buah. “Sebenarnya belum cukup, itu belum bisa dikatakan aman, karena kebutuhannya itu ada sekitar 1000 bronjong,” cetusnya.


Titik kerusakan akibat luapan Sungai Karang Tambak, terang dia, tidak hanya di sungai yang saat ini diperbaiki warga. Banyak titik rawan longsor dan titik jalan rawan putus karena gerusan air sungai. “Kondisi di desa kami sangat rawan,” terangnya.


Untuk menambah kekurangan itu, Riyono masih akan mengajukan bantuan bronjong ke Dinas Pengairan Provinsi Banyuwangi. “Kami masih butuh bronjong sangat banyak,” cetusnya.