Banyuwangi - Bank UMKM Jawa Timur cabang Banyuwangi turut mendukung kemajuan para pelaku UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Dukungan itu dituangkan dalam bentuk kemudahan akses sarana permodalan bagi pelaku usaha mikro di wilayah berjuluk Sunrise of Java ini.
Kepala Bank UMKM Jawa Timur Cabang Banyuwangi, Lulut Evi Rasdiati mengatakan diawal tahun 2024 ini total ada 422 pelaku usaha yang memilih sarana permodalan di Bank UMKM Jawa Timur. Mereka mengakses sarana modal lewat Program Kredit Sejahtera (Prokesra).
"Sampai dengan awal tahun 2024 ini saja, total penyaluran kredit Prokesra sudah mencapai Rp 13,7 miliar," kata Evi.
Evi menjelaskan Prokesra adalah program permodalan Bank UMKM Jawa Timur dengan bunga flat 3%. Pinjaman maksimalnya Rp 25 juta dengan tenor maksimal 2 tahun.
"Di tahun ini kami berharap ada peningkatan, sebab kami masih memiliki Rp 2,5 miliar bantuan modal yang bisa disalurkan," terang Evi.
Selain sarana permodalan dukungan kepada pelaku usaha mikro itu juga diterapkan Bank UMKM Jawa Timur lewat partisipasi aktif dalam berbagai program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Seperti aktif mendampingi proses perizinan, pelatihan, maupun sertifikasi halal bagi pelaku UMKM.
"Kami turut memberikan support berupa penghargaan kepada pembina dan pendamping sertifikasi halal terbaik," ujar Evi.
Sebagai Informasi Pemkab Banyuwangi kembali memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal secara gratis. Kali ini, didukung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 1.000 UMKM telah didampingi pengurusannya.
Sebelumnya, telah ada 10.928 UMKM yang telah mendapatkan sertifikat halal bagi produk makanan dan minuman kategori self declare. Ini adalah sertififikasi halal bagi makanan dan minuman yang tidak mengandung unsur daging atau hewan sembelihan. Seperti produk makanan dan minuman dalam kemasan.
Dalam acara yang dihadiri Staf Ahli Kemenkop Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Herbert Siagian, di Pendopo tersebut turut diserahkan sertifikat halal bagi 500 UMKM dan 8 Rumah Potong Hewan yang ada di Banyuwangi.
"Semoga dengan sertifikat halal tersebut, kualitas UMKM naik kelas. Memantapkan hati para konsumen juga. Dan untuk para UMKM, jaminan kehalalan produk makanan dan minuman harus terus dijaga secara berkelanjutan," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.