Bela Sungkawa, Bupati Ipuk Takziyah ke Rumah Korban Kecelakaan Maut di Lampu Merah Sukowidi

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Bupati saat takziyah di rumah Ibu Rahayu korban kecelakaan maut di lampu merah Sukowidi.

Infobanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan rasa dukanya atas kejadian kecelakaan truk di traffic light Sukowidi, Banyuwangi pada kemarin Minggu 25 September 2022. Ipuk pun melakukan takziyah ke keluarga korban, Senin (26/9/2022).

Salah satunya Ipuk mendatangi rumah duka Budi Rahayu, pemilik warung yang juga menjadi korban kecelakaan tersebut. Warung Rahayu yang berada di pertigaan jalan tersebut ditabrak truk bermuatan solar tersebut. 

Rahayu meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan warung yang ditabrak truk tersebut.


Baca Juga : Banyuwangi Kembali Adakan Festival Mancing, Diserbu 540 Peserta dari Penjuru Nusantara

"Saya turut berduka dan semoga keluarga korban diberikan ketabahan oleh Allah Swt. Kita semua berharap agar kejadian ini tidak terjadi lagi," ujar Ipuk kepada saudara korban. 

Selain itu, Ipuk juga mengunjungi tiga bersaudara Bintang, Bily, dan Bihan yang kini menjadi yatim, setelah ayahnya, Kadir Abdullah (36) yang merupakan sopir truk dimaksud meninggal dunia. Sementara ibunya berada di Saudi Arabia menjadi pekerja migran. 

Ketiga anak yang masing-masing kelas V, II, dan Taman Kanak-Kanak itu kini tinggal bersama kakek dan neneknya di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. 

Saat bertemu tiga anak tersebut. Ipuk memastikan pendidikan mereka terjamin. "Kalau ada kesulitan terkait pendidikan segera hubungi Pak Camat, Lurah, atau Dispendik. Pemkab akan bantu,"  kata Ipuk pada keluarga tiga anak tersebut. 

Di kesempatan itu Ipuk terlihat menghibur tiga anak Kadir. Mereka bercerita tentang cita-citanya kepada Ipuk. 

"Mau jadi apa kalau sudah besar nanti," tanya Ipuk.

"Saya mau jadi tentala (tentara)," kata Bihan yang masih cadel. 

"Kalau saya mau jadi polisi," kata Bintang menimpali. 

"Bagus-bagus semua cita-citanya. Semoga bisa tercapai. Sekolah yang rajin ya. Pada pihak keluarga, saya titip anak-anak untuk terus dijaga. Kalau ada kesulitan segera hubungi Pak Camat, Pak Lurah, atau Dinas Pendidikan. Jangan sampai anak-anak putus sekolah," pinta Ipuk. 

Sebelumnya, kecelakaan itu terjadi di Simpang Tiga Jalan Sukowidi. Kecelakaan bermula saat truk tangki Nopol AA 1795 DE yang dikemudikan Kadir melaju dari arah barat. Setibanya di lampu merah Simpang Tiga Sukowidi, truk tangki itu diduga mengalami rem blong. Naas kendaraan besar itu justru menerobos jalur kanan hingga menabrak 2 pengendara motor dan warung milik warga menyebabkan 4 orang meninggal dunia. Dua di antaranya adalah Kadir dan Budi Rahayu. (*)