Infobanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus mendorong implementasi layanan pendidikan anak usia dini Holistik Integratif (PAUD HI). Menurut Ipuk, hal ini sangat penting mengingat usia dini merupakan periode emas (golden period) yang menentukan kualitas seseorang di masa yang akan datang.
"Usia dini merupakan periode emas yang akan menentukan perkembangan mereka pada tahap selanjutnya. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini,” kata Ipuk saat menghadiri workshop Bunda PAUD di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Kamis (30/6/2022).
Maka, lanjut Ipuk, pendidikan dan pemenuhan hak-hak dasar anak usia dini menjadi sesuatu yang sangat penting sehingga ke depan bisa mencetak generasi yang berkualitas dan berdaya saing.
PAUD HI dilakukan secara holistik atau menyeluruh, dimulai dengan memberikan layanan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin, dilanjutkan layanan bagi ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan hingga berusia 6 tahun. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan esensial anak. Meliputi layanan pendidikan, layanan kesehatan dan gizi, layanan pengasuhan, layanan perlindungan, serta layanan kesejahteraan.
“Implementasinya membutuhkan kolaborasi dan sinergi semua pihak. Ini bukan hanya tugas Dinas Pendidikan saja, namun butuh kerjasama para orang tua, OPD, dan berbagai pihak lainnya,” kata Ipuk.
Untuk optimalisasi pelaksanaan PAUD HI tersebut, dalam kesempatan itu Ipuk juga mengukuhkan Pokja Bunda PAUD tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Ini sebagai kepanjangan tangan Pokja Bunda PAUD Kabupaten. Mereka bertugas menggerakkan elemen masyarakat di wilayahnya agar pelaksanaan PAUD HI bisa berjalan optimal.
Misalnya, mengajak para orangtua, keluarga, dan para pengasuh, untuk memastikan semua anak usia dini terpenuhi hak-haknya. Seperti kebutuhan nutrisi, pelayanan kesehatan dasar, stimulasi motorik, sensorik, dan kognitif, serta lingkungan yang sehat.
“Ini juga bagian upaya menekan angka stunting di Banyuwangi. Dengan sinergi berbagai pihak, termasuk para pokja Bunda PAUD di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan, kita berharap angka stunting kita bisa terus ditekan,” papar Ipuk.
Workshop Bunda PAUD kali ini digelar secara hybrid. Sebanyak 100 Bunda PAUD Kecamatan dan desa mengikuti secara langsung di Aula Dispendik, sementara 250 guru PAUD mengikuti secara virtual.
Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Ratna Megawangi yang merupakan Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sekaligus pendiri pendidikan Holistik berbasis Karakter. (*)