Deteksi Omicron, Banyuwangi Kirim Lagi 21 Sampel ke Surabaya

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. (Infobanyuwangi.co.id/Dok).

Infobanyuwangi.co.id- Banyuwangi kembali mengirim 21 sampel pasien Covid-19 ke laboratorium di Surabaya untuk diuji Omicron.

Pengiriman kembali 21 sampel ini menyusul ditemukannya sebanyak 17 sampel pasien Covid-19 menunjukkan kemungkinan atau terindikasi terinfeksi Omicron dari hasil uji S-gene Target Failure (SGTF).



Baca Juga : Seorang Bocah di Banyuwangi Diduga Disunat Jin

"Kalau kemarin dari 20 sampel yang kami kirim pertama, itu kan 17 menunjukkan kemungkinan Omicron dari hasil uji SGTF. Nah sekarang kita uji lagi," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat.


"Jadi ada 21 sampel pasien Covid-19 yang terindikasi Omicron, kami kirim kembali ke Surabaya," jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi ini, Kamis (17/2).


Amir mengatakan, hasil kemungkinan tersebut belum dapat dikatakan terpapar virus varian Omicron meski sudah diuji menggunakan metode SGTF. 


Karena masih ada pemeriksaan lagi setelah SGTF, yakni pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).


"Untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap lagi uji WGS. Tapi hasilnya belum keluar," terangnya.


Upaya ini, kata Amir, sebagai tindak lanjut untuk mendeteksi dini varian Omicron. Menyusul kasus positif Covid-19 di Banyuwangi mengalami kejadian.


Per Rabu 16 Februari 2022, angka Covid-19 di Banyuwangi ada tambahan 297 kasus baru, sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 1.171 orang.


Dari jumlah tersebut, beberapa pasien Covid-19, sebagian kecil dirawat di rumah sakit. Sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah dan isolasi terpadu (isoter) di Gedung Wisma Atlet Banyuwangi.


"Sebagian besar tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup ada isolasi mandiri (isoman). Ada juga beberapa yang kita arahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet," jelasnya.


Dinas Kesehatan Banyuwangi mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, guna mengantisipasi varian Covid-19 Omicron.


"Saya kira penting untuk disampaikan ke masyarakat. Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Tapi kuncinya ada dua, pengetatan prokes dan vaksinasi," jelas Amir.


Dinkes juga meminta kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi tahap dua dan tiga agar mendatangi fasilitas kesehatan terdekat, guna mendapatkan vaksin vaksin Covid-19. (rif/qin)