Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut melihat langsung grand final di G-,Land. "Tadi saya bicara dengan penyelanggara WSL, Banyuwangi menjadi salah satu penyelenggaraan terbaik selama ini," kata Luhut.
Menko Luhut pun mendukung apabila penyelenggaraan WSL kembali digelar di Banyuwangi. "Kalau pihak WSL meminta di Banyuwangi lagi, kami siap mendukung," kata Luhut.
Bahkan Luhut menyatakan kementerian akan kembali membantu dengan membangun berbagai insfrastruktur di G-Land dan Alas Purwo. "Nanti kita lakukan perbaikan, seperti jalan, kebutuhan listrik, air, dan lainnya. Termasuk camp untuk peselancar nanti kita perbaiki," tambah Luhut.
Luhut mengatakan dengan penyelenggaraan sport tourism seperti ini, menjadi salah satu cara mempromosikan Indonesia. "Tadi saja dilihat oleh 6 juta viewers dari seluruh dunia," kata Luhut.
Sementara General Manager WSL Asia Pasifik, Andrew Starky, sangat berharap agar tahun depan penyelenggaraan WSL bisa kembali digelar di Banyuwangi. "Saya berharap untuk kembali lagi ke sini (Banyuwangi) tahun depan," kata Andrew.
Andrew menyatakan penyelenggaraan WSL di Banyuwangi merupakan salah satu penyelenggaraan terbaik selama ini.
"Kami sangat senang di Banyuwangi. Ini salah satu penyelenggaraan terbaik WSL selama ini. Kami mendapat sambutan yang sangat meriah di sini. Terima kasih Banyuwangi, terima kasih Indonesia atas dukungannya," jelas Andrew.
Hal yang sama dilontarkan oleh Sekjen PB Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Tipi Jabrik. Menurutnya dia sangat berharap Banyuwangi bisa kembali menjadi tuan rumah WSL.
"Kami sangat berharap bisa kembali digelar di Banyuwangi. Karena selain di sini salah satu ombak terbaik di dunia, ajang internasional di Banyuwangi selalu meriah,” ujarnya. (*)