Dituding Jadi Penyebab Hilangnya Ribuan APK Paslon 02, TPC Ganjar-Mahfud Banyuwangi Meradang

$rows[judul]

BANYUWANGI - Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Banyuwangi merasa dirugikan dengan narasi penghilangan APK yang dilontarkan oleh pendukung salah satu paslon capres - cawapres.

Sebab hilangnya APK salah satu paslon itu dikaitkan dengan kampanye akbar Ganjar-Mahfud di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Kamis (8/2/2024). Narasi sabotase pun digembar-gemborkan.


Baca Juga : Simpel dan Sporty, Yamaha LEXi LX 155 Banyak Diminati Warga Jatim
Ketua TPC Ganjar Mahfud Banyuwangi, Eko Sukartono mengaku gerah dengan narasi yang beredar itu. Menurutnya itu adalah penggiringan opini yang menyesatkan.

"Tuduhan yang disampaikan oleh tokoh dari salah satu parpol itu mengada-ada dan menyesatkan," kata Eko, Rabu (7/2/2024).

Hilang dan rusaknya APK itu terjadi karena banyak faktor. Eko menyebut bisa jadi karena relawan tak dirawat sehingga membuat keonaran dengan menghilangkan APK.

Selanjutnya penyebabnya bisa karena dirusak oleh orang gila atau bahkan orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan APK rusak juga bisa karena faktor alam.

Oleh karenanya, Eko mengaku geram sebab hilangnya APK salah satu paslon langsung dikaitkan dengan kampanye akbar pasangan Ganjar - Mahfud.

"Ini penggiringan opini yang ngawur, jelas ini ngawur dan sesat. Jadi nggak usah nuduh-nuduh," tegas Eko.

Eko menyebut selain milik paslon lain, APK milik pasangan Ganjar-Mahfud di Banyuwangi juga banyak yang rusak. Bahkan melihat kondisinya, kerusakan itu terlihat seperti disengaja.

TPC sudah melapor ke masing-masing polsek dan panwascam dimana APK-APK Ganjar-Mahfud itu rusak. Bahkan TPC juga mengadakan sayembara berhadiah Rp5 juta bagi siapa saja yang menemukan perusak baliho paslon 03.

"Jangankan milik mereka, milik kita sendiri ini lho banyak yang rusak. Ibaratnya hari ini kita pasang, besoknya sudah robek," tegasnya.

Baliho yang rusak diantaranya berada di jalan menuju RTH Maron atau lokasi pelaksanaan kampanye akbar. Seperti di Banyuwangi kota, Blimbingsari, Rogojampi, Kabat, Srono dan Genteng.

Oleh karenanya ia mengingatkan kepada seluruh tokoh politik untuk berpolitik secara benar. Artinya tidak memprovokasi masyarakat dengan narasi-narasi sesat.

"Jadi saya ingatkan janganlah seperti itu. Memprovokasi seakan-akan kalau ada kerusakan langsung menuduh-nuduh partai lain," tegas kader PDI-P ini.

Sebagai informasi, sebelumnya Tim Kampanye Daerah (TKD) Kabupaten Banyuwangi mempersoalkan hilangnya ribuan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan Prabowo - Gibran, di Bumi Blambangan. Ribuan APK itu hilang secara misterius.

Ketua TKD Banyuwangi Sumail Abdullah, menduga ada sabotase. Hal itu disampaikannya saat jumpa pers dengan media di posko Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Banyuwangi, Senin (5/2/2024).

"Ada ribuan APK bergambar pasangan Prabowo-Gibran yang hilang. Mulai wilayah Muncar, Genteng, Rogojampi hingga Banyuwangi," kata Sumail.

Sumail menduga APK itu hilang pada Minggu (4/2/2024) malam. Ia menduga ada sabotase. Ketua DPC Gerindra Banyuwangi ini menyesalkan hal tersebut.

"Ini adalah praktik politik kotor, politik keji dan membuakkan. Terus terang jangan ajari 02 untuk berpolitik secara santun, berpolitik secara adab. Sementara mereka melakukan praktik-praktik demokrasi dengan cara biadab," terangnya.

Menurut Sumail, selama ini para pendukung dan koalisi Prabowo-Gibran selalu menjunjung tinggi semua kontestan yang maju pada Pemilu 2024.

Hal ini sudah dibuktikan saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar kampanye besar-besaran di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

"Sudah kami contohkan saat kedatangan pak SBY di Maron, tidak ada APK yang rusak, bahkan hilang. Tetapi hari ini cara-cara yang biadab, cara-cara yang keji dipertontonkan. Ini merusak citra Banyuwangi itu sendiri," ungkapnya. (*)