Dosen Poliwangi Bantu Kurangi Beban Peternak Puyuh, Permudah Pembuatan Pakan dengan Mesin Canggih

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Dosen Poliwangi dibantu sejumlah mahasiswa saat memberikan bantuan mesin olah pakan burung puyuh kepada salah satu peternak di Muncar. (Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id - Syamsuddin, salah satu peternak puyuh di Banyuwangi, Jawa Timur, sepertinya bisa bernafas lega, karena tidak perlu bekerja ekstra merawat peliharaannya, terutama dalam pembuatan pakan.

Pasalnya tim Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melalui program pengabdian kepada masyarakat tengah memberikan edukasi kepada peternak cara mudah membuat pakan ternak puyuh dengan menggunakan mesin.



Baca Juga : Para Pelajar Teteskan Air Mata, Pengukuhan Paskibraka Berlangsung Khidmat

Tim Pengabdian kepada Masyarakat ini diketuai oleh Dr. I Gusti Ngurah Bagus Catrawedarma, S.T., M.Eng., dan 2 orang anggota Akhmad Afandi, dan Anis Usfah Prastujati. 


Syamsuddin sendiri merupakan peternak burung puyuh asal Dusun Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Setiap harinya ia masih menggunakan cara manual dalam pembuatan pakan.


Pengabdian ini berjudul “Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pengaduk Pakan Puyuh Dengan Metode Horizontal Screw Rotary System di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar” dengan sumber dana dari PNBP Poliwangi tahun 2022. 


I Gusti Ngurah Bagus Catrawedarma mengatakan, adapun yang melatarbelakangi pengabdian ini adalah meningkatnya harga pakan konsentrat sehingga peternak membuat pakan oplosan dengan mencampur beberapa bahan.


Pencampuran bahan ini dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan dan kaki sehingga bahan yang sudah dicampur tidak merata. 


"Selain itu, pada saat pengadukan tubuh mitra sering membungkuk dalam jangka waktu yang lama (sampai proses pengadukan selesai) sehingga ketika selesai mengaduk punggung terasa sakit. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pengaduk yang lebih efektif dari sisi waktu dan efisien dari sisi tenaga," ungkapnya.


Dia menjelaskan, mesin pengaduk pakan ternak puyuh ini sendiri sudah dikembangkan oleh anggota tim dan 3 orang mahasiswa tingkat akhir. Mesin ini dapat mengaduk dengan kapasitas 125 kg per 15 menit. 


Pada kegiatan ini tim pengabdian juga memberikan pelatihan operasional dan maintenance (perawatan) pada mesin serta sharing komposisi pakan yang optimal untuk menghasilkan telur yang berkualitas. 


"Kami berharap mesin ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik oleh mitra setelah dilaksanakan pengabdian ini," ungkapnya, Senin (15/8/2022).


Sementara, Syamsuddin mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan para dosen terbaik Poliwangi tersebut, karena sudah membantu meringankan tugasnya mengurus ternak burung puyuh.


"Terima kasih kepada tim pengabdian Poliwangi yang sudah melaksanakan pengabdian ini untuk mempermudah dan mempercepat proses pencampuran pakan puyuh," tandasnya.