Faktor Kelelahan Kuda Iring-iringan Puter Kayun Mati di Jalan Raya Bulusan

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Kuda iring-iringan Puter Kayun terkapar lemas,

Infobanyuwangi.co.id– Sejumlah kuda iring-iringan Puter Kayun mengalami lemas bahkan hingga ada yang mati di jalan. Diduga kuda tersebut mengalami kelelahan.

Insiden ini terjadi di jalan raya Situbondo - Banyuwangi tepatnya di Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Ada 2 kuda yang tumbang. 

Satu berhasil selamat dan seekor kuda lagi harus mati seketika itu.


Baca Juga : Kompol Agus Duduki Kursi Kasatreskrim Polresta Banyuwangi

Karena terjadi di pinggir jalan hal ini pun mengundang penasaran warga yang melintas. Alhasil arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan. 

Ketua Adat Boyolangu, Abdallah yang hadir di lokasi mengatakan kuda tersebut diduga kelelahan. 

Kuda tersebut telah berjalan cukup jauh yakni dari Boyolangu hingga kawasan Watu Dodol. Lebih kurang berjarak 15 kilometer. 

Ditambah lagi, kuda tersebut kemarin sebelum digunakan iring-iringan sempat digunakan untuk arak-arakan keliling.

"Saat pulang kuda tersebut lemas lalu ambruk. Satu kuda mati dan lainnya selamat," kata dia.

Kuda tersebut, lanjut Abdallah, adalah milik Atim warga Kelurahan Boyolangu. Saat ini kuda maupun kereta tersebut telah dievakuasi. Setelah dievakuasi arus lalu lintas kembali normal. 

Sebagai informasi Puter Kayun adalah tradisi napak tilas masyarakat Osing Boyolangu, Kecamatan Giri Banyuwangi. Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya di hari ke 10 lebaran atau di setiap 10 Syawal. 

Warga berbondong-bondong mengendarai dokar (delman) dari Kelurahan Boyolangu menuju Pantai Watu Dodol sejauh 15 kilometer.

Seperti pagi tadi, Rabu (11/5/2022) Puter Kayun ini digelar. Dokar dihias dengan aksesoris yang menarik bak kereta kencana.

Tradisi ini sendiri sudah dilakukan oleh sejak berpuluh tahun silam. Tujuan dari tradisi ini sendiri adalah sebagai gambaran ungkapan wujud syukur kepada tuhan.

Selain itu juga menjadi pengingat perjuangan dari leluhur setempat, yakni Buyut Jakso atau yang dikenal Ki Martojoyo.

Dimana Buyut Jakso telah memberikan banyak peninggalan yang hingga kini manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.