Harga Pangan Terus Meroket, Ketua DPD Golkar Banyuwangi Desak Pemkab Segera Gelar Pasar Murah

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi Ruliyono. (Infobanyuwangi.co.id/Dok).

Infobanyuwangi.co.id- Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi Ruliyono mendesak agar Pemkab Banyuwangi segera menggelar operasi pasar murah di tiap kecamatan.

Menurut Ruli sapaan akrabnya, sejumlah harga komoditas pangan di Bumi Blambangan ini sudah mulai menunjukkan kenaikan menjelang bulan puasa dan lebaran.



Baca Juga : Pasca 9 Warga Terjangkit DBD, Kelurahan Kampung Melayu di Fogging Petugas

Kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada komoditas cabai. Harga cabai rawit di pasaran kini mencapai Rp 75 ribu padahal sebelumnya masih di Rp 25 ribu.


Cabai merah besar juga sama, yang sebelumnya berkisar di Rp 25 ribu rupiah per kilogram naik menjadi Rp 50 ribu rupiah, serta bawang merah dari Rp 30 ribu per kilogram naik menjadi Rp 36 ribu rupiah per kilogram.


"Pemerintah daerah harus hadir dalam menekan harga itu. Wajib turun ke lapangan, apa penyebabnya, baru diambil langkah, minimal setiap kecamatan digelar pasar murah," pinta Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini.


Menurut Ruli, pasar murah diperlukan secepat mungkin untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan bagi masyarakat.


"Ini wajib secepatnya untuk mengantisipasi kenaikan harga, dengan menggelar pasar murah, sebelum harga tambah meroket, karena dapat membebani masyarakat Muslim yang menyiapkan puasa dan lebaran nanti," ucap Ruli.


Ruli menyebut, jika sejumlah harga pangan yang terus mengalami kenaikan tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan terjadi ledakan harga saat bulan puasa dan lebaran.


"Kalau tidak segera ditangani, bisa-bisa nanti menjelang harga tambah meroket. Kasihan umat Islam di Banyuwangi yang mau merayakan puasa dan lebaran. Karena lebih banyak pengeluaran," pungkas Ruli menegaskan.


Menanggapi desakan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan jika pasar murah digelar selama dua kali dalam setahun.


Pertama menjelang lebaran atau hari raya idul fitri dan juga menjelang natal dan tahun baru (Nataru). Biasanya, kata dia, operasi pasar dilakukan di pertengahan bulan puasa.


"Itu biasanya kita lakukan selama 10 hari yang tersebar di 5 titik kecamatan. Biasanya satu titik kita lakukan kurang lebih 3-4 hari," jelas Nanin.


Dia juga menjelaskan, kenaikan sejumlah harga pangan akhir-akhir ini merupakan hal yang wajar menjelang puasa dan lebaran. 


Nanin mencontohkan seperti harga cabai yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Itu dipengaruhi stok di lapangan berkurang. Karena panen raya cabai di Banyuwangi masih sekitar Mei-Juli.


"Kenaikan harga menjelang idul fitri wajar terjadi, biasanya karena stok menipis makanya harga naik. Tapi begitu panen raya, harga kembali stabil," tegas Nanin.


Meski begitu, dia menyebut jika Diskopumdag bersama Bulog Banyuwangi telah melangsungkan pasar murah yang sudah berjalan sepekan terakhir.


"Operasi pasar ini khususnya minyak goreng kemasan. Itu digelar di kawasan Pasar Banyuwangi dan kemudian keliling di beberapa kecamatan," pungkasnya. (rif/qin)