Kampanye Kesehatan: RSUD Genteng Ajak Warga Banyuwangi Cegah Kanker Payudara

$rows[judul]

BANYUWANGI - Kanker payudara masih menjadi momok yang menghantui banyak perempuan di Indonesia, termasuk di Banyuwangi. Pemeriksaan teratur menjadi kunci dalam menanggulangi ancaman ini, namun data menunjukkan bahwa 70 persen pasien baru mengunjungi dokter saat kanker telah mencapai stadium akhir.Dokter Bedah RSUD Genteng, dr. Adith Fileanugraha, SpB, menekankan pentingnya deteksi dini. "Banyak penderita kanker payudara yang kurang mengenali pentingnya pemeriksaan dini dan prosedurnya," tuturnya. Gejala yang harus diwaspadai termasuk benjolan atau penebalan pada payudara, nyeri yang tak wajar, dan perubahan bentuk atau kulit payudara.

Menurut dr. Adith, SpB, pencegahan dapat dimulai dari gaya hidup sehat. "Mengurangi konsumsi makanan berpengawet, meningkatkan asupan buah dan sayur, serta rutin berolahraga dapat menurunkan risiko kanker hingga 30 persen," paparnya. "Selain itu, menghindari rokok dan mengelola berat badan juga turut berperan dalam pencegahan kanker."

Untuk itu, masyarakat Banyuwangi diminta lebih proaktif dalam melakukan pemeriksaan dini. "Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter di Poli Bedah RSUD Genteng untuk pemeriksaan lebih lanjut," tambah dr. Adith, SpB.

Dengan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan bisa mengurangi angka kejadian kanker payudara di Banyuwangi dan meningkatkan kualitas hidup perempuan secara keseluruhan.