Ketua PKB Banyuwangi Soroti Penyebab Banjir di Desa Kandangan

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi, Abdul Malik Syafa'at saat mengutarakan pandangannya. (Dokumen Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi angkat bicara soroti banjir yang melanda Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran.

Bencana alam banjir di wilayah setempat sering terjadi ketika anomali cuaca yang sering terjadi di kawasan tersebut, alhasil banjir dan tanah longsor menjadi ancaman serius bagi masyarakat.



Baca Juga : Bupati Ipuk Letakkan Batu Pertama Pembangunan Sekretariat GMNI Banyuwangi

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PKB  Banyuwangi, Abdul Malik Syafa'at mengatakan jika banjir yang sering terjadi saat musim penghujan itu tidak terjadi secara alami, melainkan ada indikasi kelalaian manusia.


"Ini terjadi akibat alih fungsi lahan tanaman tebu dimana perencanaannya tidak diperhatikan dengan benar. Perusahaan tidak memperhatikan dampak lingkungannya," kata Gus Malik sapaan akrabnya, Rabu (23/3/2022).


Gus malik menambahkan jika Perusahaan yang berdiri hanya melihat aspek kelancaran sisi bisnis dengan terus memperluas lahan produksi. Tanpa melihat dampak yang timbul ketika Perusahaan  merencanakan 10 ribu hektare lahan penyangga produksi yang justru berimbas pada hilangnya daerah resapan air.


"Saat ini sudah ada 7 ribu hektare lahan ditanami tebu. Dulu 7 ribu hektare itu diisi 49 ribu kayu keras. Karena ganti tebu sehingga kayu dibabat habis, daerah resapan pun hilang," ungkapnya.


Adapun dengan kondisi yang tidak melihat aspek pembangunan berkelanjutan dalam sisi lingkungan, masyarakat menjadi korban dari imbas berdirinya suatu perusahaan.


"Hal ini terbukti ketika banjir melanda kawasan banyuwangi selatan, sehingga ratusan rumah terendam dan dua jembatan terputus dan ambruk," jelasnya.


Gus Malik menambahkan kalau APBD kita hanya akan untuk membenarkan itu-itu saja. Seharusnya bisa meningkatkan fasilitas lain kita hanya fokus membenahi infrastruktur yang ada.


Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan kajian bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PKB. Ia pun mengaku juga akan meminta bantuan Walhi untuk melakukan investigasi.


"Kami akan menggali data dan informasi apakah di sana ada kecacatan hukum dan bagaimana perizinannya. Kami sudah berkirim surat dalam waktu dekat kami akan memanggil Direktur Igg, Manager PTPN, Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi dan Bupati Banyuwangi," tandasnya.


Sebagai informasi pada Senin (21/3/2022) banjir merendam dua dusun di Desa Kandangan Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Dua dusun itu yakni Sumber Jambe dan Sumber Gandeng. 


Banjir terjadi akibat hujan deras membuat sungai  sungai Karang Tambak meluap. Akibat banjir itu sebanyak 100 rumah warga terendam dari 66 KK dan salah satu akses jembatan penghubung dusun ikut roboh diterjang derasnya arus sungai yang meluap. (rif/qin)