Pendekatan Inovatif: Rindu Bulan dan Transformasi Pendidikan di Banyuwangi

$rows[judul]

Banyuwangi - Program pendidikan Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 tahun atau yang disebut Rindu Bulan adalah program yang memfasilitasi warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengikuti pendidikan hingga setara SMA.

Program Rindu Bulan yang merupakan program pendidikan merupakan penajaman dari sejumlah inovasi pendidikan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Program seperti, Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS), Beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi Mengajar,  Program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara) dan banyak program lainnya.



Baca Juga : Kualitas Guru jadi Tolak Ukur Kualitas Pendidikan di Banyuwangi

Dengan penajaman program yang berjalan, Rindu Bulan bertujuan meningkatkan angka partisipasi sekolah (APS) siswa, meningkatkan angka lulusan SMA, menciptakan masyarakat Banyuwangi yang berpendidikan, dan juga sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi.


"Program Rindu Bulan diharapkan rata-rata lama sekolah dan rata-rata harapan sekolah bisa dikerek naik, dengan memberikan fasilitas anak-anak usia sekolah maupun warga dewasa yang belum sempat menuntaskan pendidikan setara SMA," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno.


Suratno menjelaskan, program Rindu Bulan yang merupakan program penajaman dari sejumlah inovasi pendidikan Banyuwangi. Jajaran Dispendik, mulai dari Korwil, kepala sekolah menjalin kerjasama dengan semua stakeholder untuk menjemput dan memfasilitasi warga untuk diajak kembali sekolah. 


"Bagi yang usia sekolah bisa masuk ke pendidikan formal, bagi usia diatas 18 tahun bisa mengejar pendidikan kesetaraan," ungkapnya. 


Komitmen majukan pendidikan adalah tugas bersama, untuk itulah dengan inovasi dan program yang bisa menyesuaikan dengan kultur dan lingkungan masyarakat Banyuwangi terus dilakukan untuk mendorong pendidikan yang lebih baik lagi.


"Semoga kedepan tidak ada lagi masyarakat Banyuwangi yang tidak sekolah. Dan juga bisa menuntaskan program pendidikan untuk kemajuan bersama" pungkasnya. (*)