Infobanyuwangi.co.id - Tim pengabdian Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) memperkenalkan ruang penjemur tertutup untuk mendukung sanitasi dan higiene produksi gula semut CV. Latanza Dua Kelapa, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Oktober 2025 sebagai tindak lanjut koordinasi bersama pemilik CV. Latanza, Isro’iyah, serta Poliwangi dalam rangka mengatasi kendala produksi pada tahap pengeringan.

Tim pengabdian terdiri dari Astri Iga Siska, S.Pi., M.P (Prodi Pengembangan Produk Agroindustri), Eli Novita Sari, S.T., M.T (Prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur), dan Moh Hasbi Ash Shidiqi, S.Tr.P., M.P (Prodi Teknologi Produksi Tanaman Pangan). 

Baca Juga : Tips Hemat Memesan Catering Harian untuk Karyawan di Semarang

Tim juga melibatkan mahasiswa Rafi Rasyid Alyadi dan M. Yasfin Aqil dari Prodi Agribisnis, yang ikut aktif membantu proses pendampingan teknis penerapan sanitasi dan higiene.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Astri Iga Siska mengatakan, selama ini proses pengeringan gula semut masih bergantung pada matahari. 

“Penjemuran terbuka membuat produk rentan kontaminasi dari debu hingga hewan, sehingga menurunkan kualitas yang dihasilkan,” ujarnya.

Dari persoalan tersebut, Poliwangi melakukan pendampingan yang diwujudkan melalui hibah ruang penjemur berukuran 4x6 meter dengan tinggi 3,3 meter. Desain konstruksinya menggunakan rangka baja ringan dengan bentuk atap menyerupai saung.

Untuk dinding dan atap, digunakan bahan plastik UV transparan yang fleksibel, tahan terhadap sinar ultra violet, serta memiliki daya tembus cahaya matahari tinggi.

Ruang penjemur ini bekerja dengan prinsip penjebakan panas dari radiasi matahari. Energi panas tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai sumber utama pengeringan gula semut.

Inovasi ini diharapkan memperbaiki kualitas gula semut. “Standar sanitasi dan higiene bisa lebih terjaga dengan ruang penjemur tertutup,” ujarnya.

Menurut pemilik CV. Latanza, Isro’iyah, teknologi baru ini membuat penjemuran lebih cepat dan higienis. “Biasanya butuh dua jam, sekarang cukup satu jam,” katanya.

Dengan dukungan hibah melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Poliwangi, kualitas serta keamanan gula semut dari CV. Latanza diharapkan semakin meningkat. (*)