Produksi Tambang Mineral di PT BSI Capai Sejuta Ounces

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Istimewa

BANYUWANGI - Produksi pertambangan  di PT Bumi Suksesindo (BSI) mencapai 1 juta ounces pada 24 Juni 2023. Ini menjadi angka pencapaian prestisius semenjak pencapaian ounces pertama pada 17 Maret 2017 silam.
"Ini merupakan milestone yang luar biasa berkat kerja keras seluruh tim di BSI beserta mitra kerja yang terlibat," ujar General Manager of Operations PT BSI Roelly Fransza.

Lebih membanggakannya pencapaian sejuta ounces itu dilakukan dengan cara aman. Selama proses para pekerja bisa melakukannya dengan aman tanpa insiden fatal.

Hal ini mengindikasikan kesadaran pekerja untuk mengindahkan keselamatan kerja sangat tinggi. Hasilnya, catatan keselamatan kerja Tujuh Bukit Operations bisa mencapai 19,1 juta jam kerja tanpa lost time injury (LTI).

“Saya bangga karena teman-teman selalu bersemangat dan tetap menjaga keselamatan saat bekerja. Kita sudah hampir mencapai 20 juta jam kerja tanpa LTI. Mari kita pertahankan kinerja yang luar biasa ini,” kata dia.

Sementara itu, Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri, juga turut menyampaikan dukungan kepada karyawan dan semua pihak yang telah berkontribusi atas capaian ini.

Dia berharap capaian ini bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. 

"Satu juta ounces ini sebagai tonggak sejarah kita untuk memulai masa depan Perusahaan.  Masa depan kita masih panjang.  Ke depan kita berkomitmen untuk terus berkinerja lebih baik, dengan demikian dapat terus berkontribusi terhadap lingkungan dan pembangunan sosial," katanya.

Adi Sjoekri optimis capaian produksi ini juga sejalan dengan kontribusi Perusahaan terhadap lingkungan sosial dan negara. Di bidang sosial, Perusahaan terus meningkatkan kontribusinya melalui program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan telah merealisasikan program PPM senilai Rp150,6 miliar sejak tahun 2016 hingga Kuartal 1 2023.

Program PPM direalisasikan melalui delapan pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, kelembagaan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan. Program-program tersebut mampu menjangkau 29.492 penerima manfaat langsung (direct beneficiaries).