Infobanyuwangi.co.id - PT. Bumi Suksesindo (BSI) kembali menggelar program on job training Female Green Operator.Sebuah program pelatihan pengoperasian alat berat yang khusus untuk calon operator perempuan. Tahun 2023, ini merupakan angkatan pelatihan untuk angkatan ke dua.
Mining Superintendent I Gede Widhi Arya Utama mengaku mulanya agak ragu, program ini akan banyak peminatnya.
Namun setelah dibuka pendaftaraan, rupanya banyak peserta yang mendaftar. Notabene mereka perempuan yang berasal dari lingkup se-lingkar tambang.
"Perusahaan mengkhususkan peserta berasal dari warga lingkar tambang atau Ring 1 Kecamatan Pesanggaran. Ternyata, minat warga sangat tinggi 600-an orang mendaftar untuk ikut seleksi," kata Widhi, Jumat (16/6/2023).
Dari ratusan peserta nantinya hanya akan diambil 9 peserta terbaik. Peserta terpilih nantinya bakal menjalani program training hingga usai. Waktunya kurang lebih 6 bulan.
"Setelah lulus, peserta pelatihan akan menjadi karyawan tetap sebagai operator Articulated Dump Truck (ADT)," ujarnya.
Ada sedikit perbedaan pada angkatan kedua ini: sebelum mengikuti materi utama, para peserta diwajibkan untuk mengikuti pelatihan bina mental dan fisik (bintalsik) di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 7 Lampon.
Setelah bintalsik mereka baru bisa mengikuti materi pengenalan dan pengoperasian alat berat ADT dengan simulator. Setelah dinilai cukup mengenali alat, mereka akan mengoperasikan secara langsung ADT CAT 745, truk angkutan artikulasi berkapasitas 41 ton.
Dengan ukuran yang raksasa, truk itu cukup sulit dioperasikan. Meskipun demikian, PT BSI akhirnya berhasil melatih perempuan-perempuan lingkar tambang yang semula tidak memiliki pengalaman alat berat hingga menjadi operator.
Jumlah peserta Female Green Operator tahun ini meningkat daripada angkatan pertama yang hanya tiga orang. Setelah peserta tahun ini lulus, BSI akan memiliki 12 operator perempuan dari daerah lingkar tambang.
Peningkatan ini sejalan dengan komitmen PT BSI untuk memberikan peluang kerja kepada perempuan lingkar tambang.
Menurut Widhi, operator perempuan dari angkatan pertama sangat kompeten. Mereka cepat beradaptasi mengimbangi para seniornya yang semuanya laki-laki.
“Tidak ada beda antara operator laki-laki dan perempuan. Yang terpenting, mereka teliti, rajin, dan mempunyai sikap yang baik," ujarnya.
Bagi perusahaan, program Green Operator merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia untuk masyarakat lingkar tambang.
Selain itu, ada program-program rutin Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang menyasar delapan pilar kehidupan masyarakat, yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan rill atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, dan infrastruktur.
Salah satu peserta Female Green Operator, Vanessa Fazura, optimistis bisa melalui semua tahapan pelatihan. Perempuan 23 tahun asal Dusun Ringinsari, Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran ini telah menyiapkan mental dan fisiknya sejak memutuskan untuk mendaftar.
Vanessa, yang tidak memiliki latar belakang otomotif apalagi alat berat ini sebelumnya bekerja lepas dengan timnya sebagai penulis dan penyunting artikel situs web. Ingin menjadi pegawai tetap, dia melamar pekerjaan ke berbagai tempat. Tidak hanya sekali dia melamar untuk berbagai posisi di PT BSI sampai akhirnya diterima melalui Female Green Operator ini.
“Tidak banyak perempuan yang bisa menjadi operator alat berat di dunia pertambangan, apalagi yang tidak mempunyai pengalaman sama sekali seperti saya,” tutur Vanessa, yang selama masa pelatihan tinggal bersama peserta lain di penginapan yang disediakan perusahaan dan memulai aktivitas sejak pukul empat pagi.
“Saya bangga sekali bisa menjadi peserta program Female Green Operator PT Bumi Suksesindo angkatan kedua ini," imbuhnya.