Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) bersama menggelar pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode Takakura di Desa Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi.
Kegiatan ini menjadi upaya Poliwangi dalam mendorong dan mewujudkan desa mandiri pupuk sekaligus Desa Hijau yang bebas sampah (zero waste) di wilayah setempat melalui program pengabdian kepada masyarakat.
Pelatihan yang digelar pada Selasa (12/8/2025) ini diikuti seluruh anggota PKK setempat. Mereka dengan antusias mempelajari cara mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk berkualitas tinggi melalui teknologi sederhana berbasis keranjang komposter.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini digagas oleh tiga tim dosen Poliwangi, yakni Karina Meidayanti, S.TP., M.Si., Astri Iga Siska, S.Pi., M.P., keduanya dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri dan Aldy Bahaduri Indraloka, S.Si., M.P., dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan.
Dalam pelaksanaannya ketiga dosen Poliwangi ini dibantu mahasiswa. Masing-masing Bishmi Isa Widyadhana dan Istandi Galuh Saputro.
Ketu Tim Pengabdian, Karina Meidayanti mengatakan, metode Takakura merupakan teknologi sederhana berbasis keranjang komposter yang memanfaatkan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk berkualitas tinggi.
Selain mampu mengurangi volume sampah, metode ini juga bermanfaat bagi lingkungan serta memberi nilai tambah ekonomi karena pupuk dapat digunakan di lahan pertanian maupun dijual sebagai produk bernilai.
“Pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tapi juga soal kemandirian. Dengan metode Takakura, sampah rumah tangga bisa disulap menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi warga,” jelas Karina, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, program ini diharapkan menjadi gerakan kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa.
“Kami ingin Lemahbangdewo menjadi contoh bagaimana desa bisa mandiri dalam mengelola sampah dan menyediakan pupuk organik secara berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan desa,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga praktik langsung pembuatan komposter serta pengolahan sampah menjadi pupuk. Tim PKM turut menghibahkan beberapa set keranjang Takakura dan Composter Bag agar warga bisa langsung menerapkannya di rumah.
Dengan adanya pelatihan ini, Desa Lemahbangdewo diharapkan dapat menjadi pionir desa hijau di Banyuwangi. Upaya revitalisasi sampah rumah tangga menjadi pupuk organik pun diyakini akan mendukung terwujudnya desa yang bersih, mandiri, sekaligus produktif. (*)