Saat Umat Lintas Agama Bahu-membahu Sukeskan Misa Paskah di Banyuwangi

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Misa Paskah di Gereja Maria Ratu Para Rasul di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

BANYUWANGI - Sejumlah umat lintas agama turut memberi sumbangsih dalam kelancaran perayaan misa Paskah bagi umat Nasrani di Banyuwangi. Menjadi gambaran hangat toleransi dan harmonisasi keberagaman. 

Seperti pelaksanaan misa Paskah Gerja Maria Ratu Para Rasul di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Sabtu (30/3).  

Sejumlah masyarakat lintas agama yang tergabung dalam Satgas Bhineka Tunggal Ika dengan tulus bahu-membahu demi khidmatnya pelaksanaan misa Paskah di gereja itu.  


Baca Juga : Masyarakat Sekitar Tambang PT. BSI Dapat Bansos dari Polda Jatim

Satgas ini berisi umat 6 agama di Desa Grajagan. Biasanya mereka ini secara bergiliran melakukan pengamanan setiap kali ada acara keagamaan di desa itu.

Di Gereja Maria Ratu Para Rasul, Satgas ini membersamai aparat kepolisian untuk berjaga memberikan rasa aman dan nyaman untuk setiap jemaat yang melakukan misa Paskah. 

Ketua Panitia Misa Paskah Gereja Maria Ratu Para Rasul, Marianus Setyono bersyukur Misa Paskah dapat berjalan lancar dan khidmat.

Ia berharap setelah paskah, banyak pelajaran yang didapat jemaat dari fase kesengsaraan Yesus dan menjadi keberkahan di kemudian hari. 

"Harapan kami setelah paskah semoga menjadi berkah dan rahmat paskah menyertai semua umat katolik," kata pria yang karib disapa Nano. 

Ia pun menyampaikan terimakasihnya kepada Satgas Bhineka Tunggal Ika karena telah membantu pengamanan. Sehingga proses paskah dapat berlangsung khidmat. 

"Ini juga sinyal yang coba ingin kami sampaikan tentang kerukunan dan keberagaman di Curahjati. Kami dapat hidup rukun bersanding dan saling bantu-membantu setiap kali ada acara keagamaan," terangnya.

Anggota Satgas Bhineka Tunggal Ika, Sumino mengatakan satgas ini berisi umat 6 agama di Desa Grajagan. Diantaranya Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik dan Konghucu. 

Satgas ini dibentuk bertujuan untuk menjadi forum komunikasi kerukunan antar umat beragama. Sekaligus melakukan pengamanan setiap kali ada acara keagamaan di desa itu. 

"Jadi satgas ini rutin melakukan pengamanan setiap kali dibutuhkan pada acara keagamaan di Desa Grajagan," kata dia. 

Pihaknya pun bersyukur pada misa Paskah malam tadi Satgas dilibatkan untuk pengamanan. Ia juga bersyukur misa Paskah dapat berlangsung lancar dan khidmat.