Infobanyuwangi.co.id - Vaksinasi pencegahan penyebaran penyakit mulu dan kuku (PMK) telah tiba di Banyuwangi pada Jumat (24/6/2022) malam. Pada tahap pertama, Banyuwangi menerima sebanyak 3.300 dosis.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, drh Nanang Sugiarto mengatakan, vaksinasi dosis pertama itu diprioritaskan untuk sapi perah sebagai penghasil susu.
"Vaksinasi PMK sudah berjalan sejak Sabtu kemarin, besok ditargetkan selesai untuk dosis pertamanya," ucap drh Nanang, Senin (27/6/2022).
Nanang menyebut, vaksin dosis pertama PMK dikhususkan untuk sapi perah di daerah yang memiliki resiko tinggi. Seperti perbatasan dan sekitar daerah wabah.
"Resiko tinggi berikutnya adalah padat populasi. Jadi kita sistem pakai rang vaksinasi. Jadi yang sehat dulu divaksinasi, biar tidak tertular," jelas Nanang.
Pihaknya optimis, berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama stakeholder terkait mampu memutus rantai penyebaran PMK. Menurutnya, penyakit yang sedang menambah ini cepat menular, tapi tingkat kematian hewan berkuku belah rendah.
Kata dia, masing-masing sapi dan kambing di Kabupaten Banyuwangi, bakal disuntik vaksin PMK sampai dosis ketiga.
"Vaksin PMK nanti tiga kali. Jadi diinjeksikan hari ini, terus diulang lagi empat sampai lima minggu paling lama, kemudian diulang lagi enam bulan. Untuk tahap berikutnya mungkin selanjutnya secara massal, kami mengikuti arahan pusat," cetusnya.
Dia menyebut, saat ini hewan ternak yang terdata terjangkit PMK di Banyuwangi telah mencapai sekitar 1.300 kasus dengan angka kesembuhan 12,5 persen.
"Kondisi hari ini sudah banyak yang membaik. Jadi kami meminta jangan panik dan total waspada, peternak juga harus terapkan pola hidup sehat pada ternak, seperti membersihkan kandang dan rutin memberikan vitamin," pungkasnya. (*)