Sosok Dwi Handayani: Kisah Gemilang dan Kontribusi Positifnya dalam Pembangunan Banyuwangi

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani

BANYUWANGI - Pemimpin perempuan telah menorehkan kisah gemilang di Banyuwangi, Jawa Timur, membuktikan bahwa kehebatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, yang telah sukses menebar optimisme masyarakat dan mendorong percepatan pembangunan serta kesejahteraan.Namun, tak hanya Bupati Ipuk yang berhasil, namun Kabupaten Banyuwangi juga memiliki sosok lainnya yang patut diacungi jempol, yaitu Dwi Handayani ST, M Si, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi.

Berkat kiprahnya, masyarakat Bumi Blambangan telah mendapatkan bantuan berupa 1.000 tong sampah dari PT Bumi Suksesindo (PT BSI), operator tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

"Pemberian tong sampah ini merupakan wujud dari komunikasi dan kerja sama yang baik antara DLH Banyuwangi dengan PT BSI," ujar Handayani pada Jumat (8/3/2024).

Tong sampah diberi warna hijau dan kuning untuk memudahkan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta membangun tradisi positif dalam pemilahan sampah.

Bantuan ini juga menjadi bukti kemampuan Handayani dalam membangun komunikasi lintas sektor untuk mendorong keberhasilan program.

Diharapkan, langkah PT BSI ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku investasi lain di Banyuwangi untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Di sektor kesehatan, peran perempuan juga menjadi sorotan. Dr. Hj Siti Asiyah Anggraeni, MMRS, FISQua, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, berhasil meningkatkan daya saing rumah sakit tersebut, baik dalam pelayanan maupun penataan ruangannya.

Kepemimpinan perempuan di Banyuwangi telah memberikan dampak positif yang signifikan, seperti yang terbukti dari prestasi Piala Adipura yang berhasil diraih oleh instansi DLH Banyuwangi di bawah kepemimpinan Handayani. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.