Tuntut Kenaikan Tarif Penyeberangan, Ratusan Pekerja Kapal di Banyuwangi Gelar Demo

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Aksi demo menuntut kenaikan tarif penyeberangan di Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Ketapang, Jumat (23/9/2022). (Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id- Ratusan pekerja kapal yang tergabung dalam DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi melakukan aksi demo. Aksi demo ini menuntut kenaikan tarif penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, menyusul kenaikan BBM beberapa waktu lalu. 

Aksi menuntut kenaikan tarif penyeberangan itu digelar di Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Ketapang, Jumat (23/9/2022). Aksi dimulai dari Kantor Gapasdap Banyuwangi di dekat pintu masuk dermaga LCM Pelabuhan Ketapang. Selanjutnya, massa melakukan long march menuju kantor BPTD, jaraknya sekitar 500 meter. 



Baca Juga : Ratusan Pesepeda Terbaik di Nusantara, Ikuti Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022

Mereka pun membentangkan sejumlah spanduk bernada protes kepada pemerintah, yang isinya mengeluhkan lambannya pemberlakuan tarif baru penyeberangan.  


Tak hanya membawa spanduk dan poster, mereka juga meneriakkan yel-yel permintaan kenaikan tarif tiket penyeberangan. 


"Naikkan tarif, naikkan tarif sekarang juga. Jangan diskriminasi kami," teriak massa. 


"Seharusnya pemerintah sudah menaikkan tarif tiket karena BBM sudah naik," ujar orator. 


Kabid Usaha dan Pentarifan, DPP Gapasdap Pusat Rachmatika Ardiyanto, turun langsung memimpin demo tersebut. Dia mengaku, aksi menuntut kenaikkan tarif ini akibat pengusaha kapal yang kelimpungan dengan biaya operasional, pasca kenaikan harga BBM. 


"Kami disini meminta pemerintah untuk peduli terhadap kami. Ini sudah 20 hari kenaikan harga BBM. Seharusnya, pemerintah sudah melakukan kenaikan tiket agar kami bisa hidup. Kami merugi sampai saat ini," ujarnya di depan para pendemo. 


Sejak naiknya harga BBM, kata Rachmatika, biaya pelayaran naik hingga 45 persen. Sebab, begitu BBM naik, operator kapal langsung membeli BBM dengan harga baru. Namun, tarif penyeberangan tetap dengan harga lama. 


Rachmatika menambahkan, pemerintah dinilai menganaktirikan tiket penyeberangan. Sebab begitu harga BBM naik, sejumlah moda transportasi lain langsung menaikkan tarif. Apalagi, ketika BBM naik tahun 2017, belum ada kenaikan tarif penyeberangan. Jika tarif penyeberangan tak dinaikkan, pihaknya khawatir operator kapal tak bisa membeli BBM. Apalagi, BBM menjadi komponen utama bagi perusahaan pelayaran. 


“Sebelumnya, kami mengajukan permintaan penyesuaian tarif sekitar 35 persen. Sempat ada Keputusan Menteri terkait tarif baru. Tapi, ditarik kembali,” keluhnya. 


Dia meminta pemerintah untuk segera menaikkan tarif tiket penyeberangan. Dia menargetkan pemerintah segera menaikkan harga tiket penyeberangan 3 hari mendatang. 


"Jadi, kami ingin secepatnya pemerintah memberlakukan tarif baru penyeberangan. Targetnya 3 hari kedepan. Jika tidak, kami tidak bisa memenuhi biaya operasional," katanya didampingi Ketua DPD Gapasdap Banyuwangi, Putu Gde Widiana. 


Aksi demo itu pun langsung direspon Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Ketapang, Rocky Surentu. Pejabat ini memastikan akan melanjutkan aspirasi Gapasdap ke Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Surabaya, lalu akan dilanjutkan ke pusat. 


“Secepatnya akan kami lanjutkan aspirasi operator pelayaran ini. Terima kasih menyalurkan aspirasi dengan baik dan tidak anarkis,” tegasnya.


Usai mengungkapkan aspirasi, para pendemo langsung melakukan membubarkan diri. Puluhan massa kembali ke perusahaan masing-masing dengan tenang.