Infobanyuwangi.co.id - Persoalan sampah di Banyuwangi menjadi perhatian seluruh pihak. Termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat turut menyoroti.
"Persoalan sampah ini tidak bisa dianggap sepele. Sehingga butuh tanggangjawab bersama baik pemerintah dan masyarakat," ucap Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono.
Ruli mengajak masyarakat Banyuwangi jangan menganggap sampah sebagai musuh, sebagai kotoran atau barang yang menjijikkan.
"Pola pikir dari seluruh masyarakat Banyuwangi terkait sampah perlu diubah. Karena bagaimanapun penghasil sampah itu juga dari rumah tangga, dari masyarakat itu sendiri," ucapnya.
Sehingga, Ruli mengajak masyarakat Banyuwangi sudah saat nya menganggap sampah itu adalah sahabat bukan musuh.
"Jadikan sampah itu sahabat kita. Karena jika sampah dikelola dengan profesional, maka sampah itu akan menghasilkan profit," tegasnya Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini.
Oleh karena itu, kata Ruli, ada jalan keluar mengenai solusi persoalan sampah di Banyuwangi. Solusi yang ia tawarkan adalah setidaknya dengan membuat 5 tempat pembuangan akhir (TPA) lengkap dengan masih pengolah sampah.
"Banyuwangi ini luas, minimal Banyuwangi ini punya 5 TPA. Terus dilengkapi dengan mesin pengelolaan sampahnya," terangnya.
Ruli mencontohkan, seperti di Jembrana, Bali. Kabupaten ini sudah memiliki fasilitas atau mesin pengolahan dan daur ulang sampah berkelanjutan.
"Pengolahan sampah di sana juga menyerap lapangan pekerjaan bagi 150 warga setempat di Jembrana. Kalau ini diterapkan di Banyuwangi, saya yakin masyarakat juga menerima," bebernya.
Saat kunjungan kerja di Jembrana, Ruli juga secara langsung meninjau lokasi pengolahan sampah di sana. Dia menggambarkan, fasilitas pengolahan sampah itu dilengkapi dengan area pemilahan dan pengolahan sampah, peralatan penanganan residu dan fasilitas pendukung lainnya.
"Fasilitas tersebut memang dikhususkan untuk mengolah dan mendaur ulang sampah organik dan non-organik dari rumah tangga serta usaha/industri sekitar. Saya yakin Banyuwangi juga bisa," tutupnya.