Dinkes Minta Keterlibatan Penuh Nakes Banyuwangi Jemput Keluarga Miskin untuk Pelayanan Kesehatan

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, menghadirkan tim penyelenggara program kesehatan, dalam Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan Masyarakat. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Blambangan Ballroom Hotel El Royal Banyuwangi, pada Kamis, 30 November 2023, pukul 08.30 WIB pagi.

Tim penyelenggara program kesehatan ini terdiri dari seluruh Kepala Puskesmas, beserta pengelola program gizi, pengelola program KIA, pengelola program promosi kesehatan dan sanitasi kesehatan lingkungan. Keempat pengelola program tersebut memiliki tujuan untuk melakukan komunikasi lintas program.


Baca Juga : Raih Juara: Peternak Banyuwangi Bersaing Ketat dalam Kontes Ternak HPDKI

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengungkapkan bahwa perlunya untuk berkomunikasi bagaimana seluruh program ini bisa meningkatkan derajat kesehatan, dan hal tersebut dapat dilihat dari usia harapan hidup. 

"Kita perlu komunikasi bagaimana seluruh program ini untuk menurunkan kematian ibu, menurunkan kematian bayi, dan menurunkan stunting. Jadi tiga indikator pokok, satu indikator utama ini yang menjadi indikasi capaian keberhasilan kesehatan," ungkapnya.

Kematian ibu dan bayi saat ini cenderung ada peningkatan, terutama kasus pada bayi yang mengalami peningkatan kematian. Pada kematian bayi sebelumnya ada 134 kasus, dan saat ini ada 158 kasus kematian pada bayi.

Faktor yang menyebabkan meningkatnya terjadinya kematian tersebut, ialah karena banyaknya ibu hamil resiko tinggi. Hal ini ada beberapa penyebab yang dapat meningkatkan ibu hamil resiko tinggi diantaranya terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak.

"Kenapa mereka risiko tinggi kan terlalu muda, banyak yang nikah sebelum usia 19 tahun, itu pasti risiko tinggi dan risiko kematian bayi. Terlalu tua juga seperti itu di atas 35 tahun itu berisiko juga," ujarnya.

"Selanjutnya terlalu sering sehingga sering melahirkan. Dan terlalu banyak. Nah ini yang, 4 terlalu ini yang menjadikan ibu hamil risiko tinggi dan risiko terjadi kematian bayi," sambungnya.

Amir Hidayat memberikan pesan kepada seluruh tenaga kesehatan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap seluruh warga, terutama pada keluarga miskin.

"Sasaran prioritasnya adalah warga miskin dan kita sudah membagi data by name by addressnya. Kadang keluarga miskin ini kan tidak ke tempat pelayanan kesehatan, tidak kita deteksi karena tidak punya transport," ujarnya.

Amir menghimbau kepada tenaga kesehatan Banyuwangi untuk mendatangi atau menjemput keluarga miskin supaya diberikan pelayanan kesehatan.

"Kita minta teman-teman dia yang mendatangi, itu yang diharapkan. Jadi seluruh warga Banyuwangi menjadi sasaran tapi dengan fokus data sasaran keluarga miskin," harapnya.

Dalam rapat ini, akan dimintai rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi selama tahun 2023, dan akan diperkuat upaya percepatan peningkatan capaian pada tahun 2024.