Empat Mahasiswa Untag Banyuwangi Raih Predikat Lulusan IPK Sempurna 4.00

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Para mahasiswa yang meraih predikat IPK tertinggi hingga predikat lainnya saat foto bersama, Sabtu (15/10/2022). (Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id- Sebanyak 274 mahasiswa dari 11 program studi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, diwisuda pada Sabtu (15/10/2022).

Empat mahasiswa diantaranya meraih predikat lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4.00.



Baca Juga : Terisolir Imbas Longsor, Warga Dusun Sukamade Keluhkan Stok Makanan Menipis

Masing-masing adalah Sapta Ayu Rohmania, Firdina Istiqomah, dan Defi Anggraeni. Ketiganya merupakan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Sejarah. Terakhir Syafriza Akbar dari Fakultas Hukum.


Selain lulusan IPK tertinggi, ada predikat untuk lulusan tercepat tingkat universitas yang diraih Topan Hadi Sucipto. Sarjana Hukum ini sukses meraih IPK 3,97 setelah menempuh masa studi dalam waktu 3 tahun 9 bulan 8 hari. 


Sedangkan peraih akumulasi poin rekognisi dalam surat keterangan pendamping ijazah (SKPI) tertinggi dicapai oleh Khoirun Drasti Kirana Putri. 


Dia meraih akumulasi poin rekognisi 368 dan predikat istimewa. Sarjana manajemen ini menempuh masa studi selama 3 tahun 11 bulan 7 hari dan meraih IPK 3,81.


Khoirun Drasti mengaku sering mengikuti pelatihan hingga seminar yang digelar secar online untuk mendapatkan SKPI. 


Ia menyebut, lebih dari 20 SKPI yang diterimanya, meliputi sertifikat dari kampus, pelatihan, hingga seminar yang pernah diikuti selama berkuliah.


"Terbanyak saya dapat dari seminar-seminar online. Karena saya sering memanfaatkan jam kosong untuk mengikuti seminar ataupun pelatihan untuk menambah ilmu," katanya. 


Rektor Untag Banyuwangi, Andang Subaharianto, turut memberikan selamat kepada ratusan sarjana yang telah diwisuda.


Dalam kesempatan itu, Andang juga mengingatkan para sarjana yang baru lulus itu agar menerapkan pengalaman serta ilmu baik hard skill dan soft skill yang didapat selama masih menyandang status mahasiswa.


"Peran kampus sangat besar, karena kampus lah tempat kaum terdidik. Jadi orang-orang pintar di masyarakat itu sumbernya dari kampus. Harapannya generasi yang tercipta, generasi yang mampu menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill," paparnya.