Infobanyuwangi.co.id - World Surf League (WSL) tour Championship yang dihelat di Pantai G-Land Banyuwangi resmi dibuka, Jumat (27/5/2022) kemarin.
Kompetisi yang rencananya akan dihelat mulai tanggal 28 Mei hingga 6 Juni 2022 ini diikuti oleh puluhan peselancar top mancanegara.
Terbagi menjadi dua kategori yakni Roxy Pro G-Land untuk 12 peserta perempuan, dan Quiksilver Pro G-Land untuk 24 peselancar laki-laki.
Dari sekian banyak peserta itu, hanya ada 1 atlet asal Indonesia. Dia adalah Rio Waida (22).
Dilansir dari laman resmi WSL, Rio lahir di Jepang tahun 2000 dari pasangan peselancar kawakan. Ayahnya orang Indonesia dan ibunya orang Jepang. Kini mereka tinggal di Bali.
Dia mencetak keberhasilan besar dalam kompetisi selancar ombak di usia 16 tahun, dengan menjuarai Quiksilver Young Guns Surf, mendapatkan hadiah USD 10.000 dan sponsor dari Quiksilver.
Rio juga menjadi satu-satunya atlet selancar ombak yang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, namun terhenti di posisi 16 besar.
Terbaru, Rio menjuarai Sydney Surf Pro 2022 nomor Open Mens dan mengibarkan bendera Merah Putih di Manly Beach, Sydney, Australia, pada Mei 2022.
Saat ditanyai, Rio mengaku bergairah menjalani kompetisi selancar yang akan berlangsung di G-Land tersebut.
"Saya merasa senang bisa bertanding di G-Land. Saya sangat excited untuk bertanding dan ya semoga Indonesia bisa juara," kata Rio di podium seremonial pembukaan kompetisi, Jumat (27/5/2022).
Rio dianggap menjadi salah satu atlet nasional yang meningkatkan pamor olahraga selancar ombak di Indonesia.
Semakin banyak masyarakat Indonesia memperhatikan olahraga ini, ketika Rio tampil di Olimpiade Tokyo 2020 yang bisa ditonton secara daring.
Kini Rio kembali berlaga mewakili negaranya di kandang sendiri, dan terdaftar dengan slot wildcard yang ia kantongi sebagai tiket kesertaan.
"Semoga untuk future-nya (mendatang) bisa ada event seperti ini lagi, lebih banyak, karena Indonesia (Banyuwangi) mempunyai ombak terbagus di Indonesia," ujarnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fistiandani mengatakan, pihaknya memanfaatkan event bergengsi Dunia ini untuk meningkatkan minat anak-anak muda Banyuwangi pada cabang olahraga selancar ombak.
Pihaknya menggelar pelatihan selancar ombak untuk 50 pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA, selama satu hari, dengan instruktur peselancar profesional lokal.
Mereka mendapatkan materi-materi tentang pengenalan alat (surfing board), teknik selancar ombak, hingga praktik langsung di laut dengan pendampingan instruktur.
Pihaknya berharap akan muncul minat dan bakat dari anak-anak tersebut, untuk mengikuti jejak Rio dengan serius berlatih dan mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi selancar ombak.
"Ini menjadi momentum bagi Banyuwangi untuk kembali mencari bibit atlet selancar. Sudah selayaknya kita punya atlet selancar karena Banyuwangi punya garis pantai yang panjang. Area latihannya melimpah," kata Ipuk.