Penyuluhan Hukum ke Sekolah-sekolah Terus Digalakkan YKBH Sritanjung

$rows[judul]

Infobanyuwangi.co.id- Yayasan Konsultasi dan Bantuan Hukum (YKBH) Sritanjung terus menggalakkan sosialisasi hukum ke sekolah-sekolah. Kali ini di SMAN 1 Giri Taruna Bangsa, Selasa (21/3/2023).

Penyuluhan yang dikemas dalam tajuk ”BPHN Mengasuh” tersebut mengangkat tema mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.



Baca Juga : Survey Geologi Gunung Salakan Rampung Dilakukan, PT BSI Sampaikan Terimakasih Kepada Masyarakat

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Direktur YKBH Sritanjung Siti Nurhayati, Wakil Direktur YKBH Wahid Hasyim, Kepala Sekolah SMAN 1 Giri Taruna Bangsa Mujib, serta ratusan siswa yang ada di kelas X. 


Kepala Sekolah SMAN 1 Giri Taruna Bangsa Mujib mengaku, sangat menyambut hangat dan sinergi dengan kegiatan yang diadakan dengan YKBH Sritanjung tersebut. Menurutnya, penyuluhan tersebut sangat linier dengan kegiatan yang ada di sekolah tersebut yang berlandasan dengan sekolah pancasila. 


”Karena kita adalah inovasi sekolah taruna bangsa, yang mana taruna bangsa tersebut menitikberatkan pada karakter profil pancasila. Sedangkan, yang disampaikan oleh rekan YKBH Sritanjung sangat erat kaitannya dengan goals yang kita inginkan yaitu pelajar yang berpegang pada pancasila,” ujarnya. 


Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, Mujib berharap, para siswa lebih sadar bahwa permasalahan kriminal dalam kehidupan sehari-hari seperti bullying juga akan mendapatkan balasan hukum yang sesuai dengan usia dan tindak kriminalnya. 


"Apa yang dilakukan mulai dari perundungan fisik maupun verbal itu berdampak pada hukum sehingga harus lebih diwaspadai untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia. 


Direktur YKBH Sritanjung Siti Nurhayati menuturkan, penyuluhan tersebut gencar dilaksanakan untuk menyadarkan para generasi muda agar lebih memahami permasalahan hukum yang ada di kehidupan sehari- hari. Selain itu, pihaknya berharap sosialisasi tersebut menjadi dasar untuk para siswa agar lebih santun dalam menggunakan sosial media. 


”Banyak sekali permasalahan perundungan hingga berujung kematian yang akhir-akhir ini bermunculan di media sosial. Setelah mengetahui hukuman pidana yang diterima kepada si pelaku, saya harap para siswa lebih berhati-hati untuk bertindak,” tuturnya.


Selain itu, melalui sosialisasi penyuluhan hukum tersebut diharapkan lebih menanamkan nilai-nilai pancasila kepada para pelajar. Sehingga para siswa tidak mengabaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. 


”Karena pancasila adalah landasan awal. Saya ingin mereka memahami apa saja maksud yang terkandung di dalamnya. Seperti harus saling toleransi dan menghormati sesama manusia meski berbeda agama dan budaya,” kata Nurhayati.


Siswa kelas X SMAN 1 Giri Taruna Bangsa Mohammad Hasbi Fadli mengungkapkan, acara tersebut membuatnya kaget. Karena baru mengetahui jika segala kegiatan yang disepelekan selama ini seperti perundungan berbentuk verbal juga memiliki konsekuensi hukum yang cukup berat. 


"Sangat bermanfaat sekali, sebelum adanya sosialisasi ini saya bahkan belum mengetahui,” tandasnya.