Infobanyuwangi.co.id - Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan kini menjadi daerah tujuan wisatawan tidak hanya domestik, namun juga wisatawan mancanegara.
Upaya mendukung pengembangan pariwisata dengan target pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara, masyarakat dibekali kemampuan berbahasa Inggris.
Seperti di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Pengelola homestay di wilayah setempat diberi pelatihan kursus bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).
Poliwangi bekerjasama dengan BUMDes Bumi Tari Ijen-Desa Wisata Tamansari melaksanakan kegiatan berupa Pengembangan Buku Saku dan English Bridging Course bagi pengelola Homestay di Desa Tamansari.
Kegiatan tersebut digelar selama 4 bulan yang telah dimulai sejak bulan Juli dan akan berakhir pada Oktober 2023. Hingga saat ini kegiatan masih terus berlangsung dan diikuti oleh sekitar 20 pengelola homestay di wilayah setempat.
Terdapat tiga orang dosen dari Poliwangi yang aktif memberikan pendampingan kepada mereka. Diantaranya adalah Ely Trianasari, Masetya Mukti, dan Subayil. Disamping itu tim pengabdi juga melibatkan beberapa praktisi dan mentor bahasa inggris lainnya.
Perwakilan dosen, Ely Trianasari berkata, english bridging course merupakan kegiatan kursus bahasa Inggris yang dikhususkan untuk membantu pengelola/pelaku usaha homestay di Tamansari yang seringkali menemui kendala bahasa saat menerima tamu dari wisatawan asing.
"Di dalam pelaksanaannya kegiatan ini merupakan usulan dari Pengelola BUMDes Bumi Tari Ijen-Desa Wisata Tamansari kepada Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Poliwangi," ujarnya, Senin (18/09/2023).
Selain memberikan pengajaran intensif selama kurang lebih 4 bulan ini, tim pengabdian Poliwangi juga memberikan handbook/buku saku bagi pengelola homestay di Tamansari dengan judul “English Handbook for Tourism and Homestay Management".
Tujuan dari diberikannya handbook tersebut yaitu untuk mempermudah pengelola Homestay mengaplikasikan bahasa Inggris saat berkomunikasi dengan wisatawan asing.
Selanjutnya dengan meningkatnya kemampuan Berbahasa Inggris Pengelola Homestay tersebut maka harapannya dapat meningkatkan kualitas layanan homestay di Tamansari.
"Hal ini tentu sangat membantu eksistensi homestay di sekitar Desa Tamansari yang semakin hari semakin ramai tamu wisatawan Mancanegara yang menginap," timpal Subayil.
Sementara itu, Masetya Mukti menambahkan, harapan beberapa peserta pelatihan yang sebagian besar diikuti oleh ibu-ibu pemilik dan pengelola homestay meminta pelatihan ini terus berlanjut.
Bagi tim pengabdi sendiri memiliki ekspektasi yang baik bahwa suatu ketika Desa Tamansari bisa menjadi Kampung Inggris nya Banyuwangi sebagaimana yang telah ada sebelumnya di Pare-Kediri.
“Kami semakin semangat untuk mengabdi dan berbagi untuk pengelolaan homestay, pelayanan menggunakan bahasa indonesia dan bahasa Inggris yang baik, karena Desa Tamansari diuntungkan dengan letaknya yang berdekatan dengan destinasi favorit, Kawah Ijen," akunya.
"Kegiatan ini sementara diinisiasi untuk pengelola homestay, ke depan semoga bisa gepuk tular menjadi semangat bersama untuk belajar semua,” sambung dia.