Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) mengadakan pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang melibatkan dosen dan mahasiswa Poliwangi, bekerja sama dengan anggota PKK Desa Watukebo.
Kegiatan PKM ini digagas oleh Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi, Karina Meidayanti, S.TP., M.Si (Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri), Astri Iga Siska, S.Pi., M.P (Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri), dan Nurul Alfiyah, S.E.,M.Akun (Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan).
PKM turut dibantu oleh mahasiswa yakni Muhammad Sultan, Jesika Arum Pratiwi, Alpin Hidayat, Nadiya Maylan, dan Dyah Septi Yulia yang dilaksanakan pada Rabu, 4 Agustus 2024 dan dihadiri oleh seluruh anggota PKK Desa Watukebo.
Tak hanya itu, program ini didukung penuh oleh Pemerintah Desa Watukebo yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan lingkungan bersih dan kawasan bebas sampah (zero waste).
Ketua tim PKM Poliwangi, Karina Meidayanti, S.TP., M.Si., menyampaikan, minyak jelantah, limbah rumah tangga yang sering kali dibuang sembarangan, dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan karena mengandung bahan karsinogenik.
Untuk mengatasi masalah ini, tim dosen Poliwangi mengedukasi masyarakat Desa Watukebo mengenai cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci dan lilin aromaterapi.
“Selain ramah lingkungan, produk-produk ini juga memiliki nilai ekonomis yang dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat,” kata Karina, Kamis (12/9/2024).
Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat.
“Dengan mengubah minyak jelantah menjadi sabun cuci, kita tidak hanya mengurangi limbah berbahaya, tetapi juga membuka peluang usaha bagi ibu rumah tangga di Desa Watukebo. Ini adalah salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi lokal," ujarnya.
Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh anggota PKK Desa Watukebo. Para peserta diberikan materi tentang bahaya minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan, serta cara sederhana untuk mengolahnya menjadi sabun cuci dan lilin aromaterapi. Mereka juga berkesempatan untuk langsung mempraktikkan proses pembuatan produk tersebut.
Selain memberikan edukasi dan pelatihan, Poliwangi juga memberikan bantuan alat berupa hand mixer untuk memudahkan produksi sabun cuci. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong kelompok PKK untuk mengembangkan usaha kecil berbasis rumah tangga dan mengolah limbah rumah tangga dengan lebih efektif.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Desa Watukebo dalam mengembangkan ekonomi berbasis lingkungan dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan. Semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat untuk warga,” tandas Karina.