Poliwangi Dukung Program Pertanian Sehat Lewat Aplikasi Pestisida Nabati dari Daun Pepaya

$rows[judul]

Infobanyuwangi.co.id - Program pengabdian kepada masyarakat kembali dilakukan tim Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. 

Tim pengabdian yang beranggotakan Aldy Bahaduri Indraloka (Dosen Jurusan Pertanian), Nurul Alfiyah (Dosen Jurusan Pertanian), dan Ika Yuniwati (Dosen Jurusan Teknik Mesin) melakukan kegiatan pengabdian dengan mengedepankan sistem pertanian terintegrasi.



Baca Juga : Terbukti Bawa Manfaat, Ketua DPRD Banyuwangi Dukung Investasi

Ya, mereka mengenalkan konsep Pengembangan Program Pertanian Sehat Melalui Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya (Carica Papaya) dan Aplikasi Knapsack Power Sprayer pada Kelompok Tani Diporejo, Dusun Krajan, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat.


Nurul Alfiyah menerangkan, Kelompok Tani Diporejo merupakan salah satu kelompok Tani aktif yang berada di bawah naungan BPP Kabat dan telah menerapkan salah satu konsep pertanian sehat yaitu penggunaan pupuk organik. 


Pertanian sehat merupakan proses budidaya  tanaman yang difokuskan pada penggunaan bahan alami yang ramah  lingkungan, mudah dan murah untuk didapatkan, sehingga produktivitas dan kualitas hasil pertanian dapat terjaga. 




"Dengan menggunakan bahan-bahan alami ramah lingkungan, kita bisa mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam sistem budidaya tanaman,” cetus Nurul.


Selama ini, lanjutnya, petani masih memiliki ketergantungan akan pestisida dan pupuk kimia. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan memang menjadi permasalahan pada sistem budidaya tanaman. 


Bahan/zat kimia yang berlebih dapat mengganggu kesehatan petani dan konsumen, merusak lingkungan, menurunkan kualitas produk pertanian, sehingga memunculkan gangguan pada keseimbangan serta kelestarian ekosistem.


"Sehingga, solusi yang dapat kami tawarkan kepada BPP Kabat dan Kelompok Tani Diporejo adalah Pengembangan Program Pertanian Sehat Melalui Pembuatan dan Aplikasi Pestisida Nabati," timpal dosen lainnya, Aldy Bahaduri. 


Aldy menerangkan, pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman. 




"Disini kami menggunakan daun pepaya sebagai bahan dasar dalam membuat pestisida, kami juga mengenalkan berbagai bahan-bahan alami untuk membuat pestisida nabati," ungkapnya.


Daun pepaya dipilih sebagai pestisida nabati karena sangat mudah didapat, tersedia melimpah di alam, serta banyak mengandung zat aktif seperti papain, alkaloid, karpaina, glikosid, karposid, dan saponin yang bersifat racun (toxic) bagi serangga. 


"Pestisida nabati kami hadirkan di masyarakat sebagai langkah preventif (pencegahan), sebelum tanaman budidaya terserang oleh hama. Jadi pestisida daun pepaya ini sangat aman bagi lingkungan dan direkomendasikan untuk diaplikasikan pada tanaman,” imbuhnya.


Kegiatan pengabdian dilakukan melalui pendekatan Pendampingan dan Penyuluhan Terpadu, dari melakukan sosialisasi hingga monitoring dan evaluasi. 


Pada tanggal 11 Agustus 2023 telah dilakukan sosialisasi dan praktik pembuatan pestisida nabati bersama 20 orang anggota kelompok Tani Diporejo. Kelompok tani sangat antusias dalam menanyakan khasiat daun pepaya hingga langkah-langkah dalam pembuatan pestisida. Ketua kelompok Tani, Tumirin sangat mengapresiasi solusi dan bantuan yang berikan Tim Pengabdian Poliwangi. 


"Kami berharap bisa mempraktekkan pembuatan pestisida daun pepaya, selain bahan-bahannya mudah didapat, pestisida daun pepaya ini juga cepat untuk dapat kita aplikasikan ke lahan. Kami juga telah menyiapkan lahan untuk dapat digunakan sebagai lahan kegiatan monitoring,” tutur Tumirin.