Banyuwangi - Kerja keras dan kegigihan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam mengendalikan wabah penyakit mulut dan kuku atau yang lebih sering dikenal penyakit PMK, berhasil meraih dua penghargaan atas kesigapan dalam menangani wabah penyakit yang sangat merugikan masyarakat.
Dua penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) adalah dengan meraih juara 1 kabupaten dengan kinerja Vaksinasi PMK terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur dan juara harapan 2 pembuatan Film Pendek penanggulangan PMK.
"Alhamdulillah kerja keras dan komitmen untuk bersama-sama memberantas PMK di Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jatim," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nanang Sugianto.
Penghargaan yang diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur tersebut, lanjut Nanang, atas upaya Banyuwangi dalam menanggulangi dan mencegah penyakit PMK dengan capaian vaksinasi pada hewan ternak yang cukup tinggi, mencapai hampir 70 persen populasi hewan ternak di Bumi Blambangan.
Selain itu, penghargaan kedua yang diberikan kepada Banyuwangi adalah pembuatan video pendek dalam menangani PMK, hasil kreativitas dan inovasi Dispertan Banyuwangi bisa meraih juara harapan dua lomba video atau film pendek pengendalian PMK tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus bekerja keras dalam menjaga kesehatan hewan ternak di Banyuwangi," tutur Nanang.
Nanang menjelaskan, vaksinasi pada hewan ternak untuk pencegahan penyakit PMK sejauh ini telah menunjukkan hasil yang positif untuk peternak. Dengan komitmen dan kerja keras tim Dispertan, pemberian vaksin kepada hewan ternak di Banyuwangi mencapai sekitar 270 ribu dosis vaksin, memasukkan Banyuwangi dalam zona Hijau tua vaksinasi.
"Populasi hewan ternak di Banyuwangi dengan capaian vaksin, sudah hampir mencapai 70 persen dari populasi. Hal tersebut, capaian vaksinasi PMK tertinggi di Jawa Timur," terangnya.
Data Dispertan Banyuwangi, lanjut Nanang, jumlah populasi hewan ternak di Banyuwangi yang terdiri dari sapi yang berjumlah 130 ribu ekor, kambing dan domba 220 ribu ekor, hampir semuanya telah diberikan vaksin PMK, baik itu vaksin pertama, kedua dan vaksin PMK tahap 3.
Pemberian vaksin PMK, lanjut Nanang, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang dapat membantu percepatan pemberian vaksin PMK. Vaksinasi tahap pertama hingga tahap tiga, yang sudah tinggi mendapat penghargaan dan Banyuwangi termasuk dalam zona hijau tua dalam memberikan vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus PMK.
"Capaian vaksinasi Banyuwangi di tingkat Provinsi sudah sangat bagus. Kita akan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk peternak Banyuwangi," ungkapnya.
Dispertan Banyuwangi, lanjut dia, terus berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat yang memiliki ternak tidak sampai dirugikan dengan adanya penyakit PMK. Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk berkoordinasi dan berkonsultasi jika terjadi hal-hal yang berkaitan dengan kedua penyakit itu.
"Kami terus kontinyu melakukan pengecekan intensif dan pemberian vaksin PMK," pungkasnya. (*)