Program Sertifikasi Tanah Wakaf PCNU Banyuwangi Diacungi Jempol oleh Menteri Pertanahan

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Penyerahan sertipikat wakaf PCNU Banyuwangi yang berlangsung di Ballroom hotel Ketapang Indah, Minggu (29/5/2022).

Infobanyuwangi.co.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil mengapresiasi program yang digagas PCNU Banyuwangi. 

Program yang dinilai prestisius itu yakni percepatan sertifikasi tanah wakaf. 

Hal itu disampaikan Sofyan Djalil pada acara penyerahan sertifikat tanah wakaf NU yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Ketapang Indah, bersamaan dengan Halal Bihalal PCNU Banyuwangi, Minggu (29/5/2022).


Baca Juga : Perdana Digelar, Puluhan Atlet Semarak Ikuti Event Olahraga Nasional 'Banyuwangi Triathlon'

Dalam momen itu, Sofyan Djalil membagikan sedikitnya 1.026 sertifikat tanah wakaf Nahdlatul Ulama (NU).

"Percepatan sertifikasi ini berkat kerjasama yang erat dengan PCNU, tim satgas percepatan tanaf wakaf, sehingga program sertifikat tanah wakaf NU di Banyuwangi bisa berjalan dengan cepat," ujarnya.

"Ini bentuk kerjasama yang bagus. Kalau program yang sama ini dijalankan di daerah-daerah lain, maka aset-aset wakaf NU akan bisa lebih cepat kita sertifikatkan," imbuhnya.

Ia membeberkan bila negara memiliki target mensertifikatkan seluruh aset tanah yang ada di tanah air. Sementara ini, kata Djalil, masih 200 ribu sertifikat wakaf yang dibagikan kepada nazir. 

"Semoga kerjasama seperti ini bisa dilaksanakan di daerah-daerah lain," kata dia.

Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Nizar Ali yang juga hadir dalam agenda itu juga turut menyampaikan pujian. Menurutnya program yang telah digagas PCNU Banyuwangi patut dijadikan role model yang bisa dicontoh oleh daerah lain di Indonesia.

"Ini bisa menjadi role model untuk daerah lain. Karena legalitas atas kepemilikan tanah menjadi sangat penting. Apabila tidak dilegalisasi, tanah tersebut sangat rawan terjadi sengketa. Jika sudah memiliki legalitas, tentu sudah sah," jelasnya.

Sementara Ketua PCNU Banyuwangi, H. Mohamad Ali Makki mengatakan, penyelesaian sertifikat tanah wakaf NU bermula dari penandatanganan nota kesepahaman antara Kantor BPN Jawa Timur dengan PWNU Jawa Timur dan PW Muhammadiyah yang diikuti serentak oleh Kantor BPN Kabupaten/ Kota se Jawa Timur pada 4 Oktober 2021 lalu.

Penandatanganan perjanjian kerjasama itu disambut antusias dengan membentuk dan mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) percepatan tanah wakaf di 25 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. 

Tim Satgas mulai terkumpul langsung terjun menginventarisasi aset-aset tanah wakaf NU di tingkat dusun, desa dan disetiap kecamatan.

Proses inventarisasi, silaturahmi, koordinasi dan komunikasi intensif terus berjalan hingga pada proses berjalan pemberkasan, sampai pengukuran hingga akhirnya menghasilkan 1.026 sertifikat wakaf NU sudah terselesaikan.

"Alhamdulillah sudah 1.026 sertifikat wakaf yang terselesaikan dan akan kita bagikan ke masing-masing nazir. Ini semua berkat kerja keras tim satgas percepatan tim wakaf," ujarnya.

Targetnya tepat di hari lahirnya ke seratus tahun Nahdlatul Ulama. PCNU Banyuwangi menyelesaikan 1.926 tanah NU di seluruh Banyuwangi. "Masih kurang 900, kami mohon kepada Menteri ATR agar Kepala BPN Banyuwangi ini tidak dipindah sebelum tuntas semuanya," kata pria yang akrab disapa Gus Makki ini.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi langkah PCNU Banyuwangi yang menyelesaikan persoalan pertanahan di Banyuwangi. 

"Alhamdulillah masalah pertanahan bisa diselesaikan. Hanya beberapa yang belum terselesaikan," ujar Ipuk.

Pemkab Banyuwangi juga menjaga lahan abadi persawahan yang harapannya bisa difungsikan sebaik-baiknya agar anak cucu tidak terlibas zaman. 

Penyerahan sertipikat wakaf NU ini juga dihadiri Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Badan Wakaf Indonesia, H. Mohammad Nuh, Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Nizar Ali, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, H. Jonahar; Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, H. Husnul Maram, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan forum pimpinan daerah.