PT. BSI Komitmen Tinggikan Standar Keselamatan dalam Operasional Tambang Tujuh Bukit

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Istimewa

BANYUWANGI - PT Bumi Suksesindo (BSI) mengukuhkan komitmen mereka terhadap penegakan standar keselamatan yang tinggi dalam operasional tambang Tujuh Bukit yang berada di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Seluruh karyawan dan rekanan perusahaan turut diikutsertakan dalam upaya ini.

General Manager of Operations PT BSI, Roelly Fransza mengatakan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah pondasi utama dalam operasional pertambangan mereka. Mengingat industri pertambangan adalah industri yang penuh dengan risiko, penting bagi perusahaan untuk mengelola risiko ini sebaik mungkin untuk menghindari kecelakaan tambang.

"Dengan K3 yang berjalan dengan baik, pekerja dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman, sehingga investasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara dan masyarakat," kata Roelly Franza.


Baca Juga : Pantai Gumuk Kancil di Banyuwangi, Kombinasi Sempurna Pesona Alam dan Mitologi

PT BSI berkomitmen untuk menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018 dan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Nomor 185/37/04/DJB/2019. Dalam upaya mewujudkan budaya K3, PT BSI telah merancang sebuah sistem yang harus diikuti oleh seluruh pekerja. 

OHS Superintendent PT BSI, Yan Probo Hanggoro mengatakan sistem ini mencakup berbagai aspek, termasuk identifikasi dan pengendalian bahaya, izin kerja, dan laporan keselamatan kerja. Program ini diberi nama Takon Pitu.

PT BSI juga telah memperkenalkan TAHAN (Tidak Aman Hentikan Laporkan Amankan), sebuah mekanisme dimana pekerja dapat menghentikan pekerjaan sementara jika ditemukan bahaya dan melaporkannya kepada pengawas.

"Mekanisme ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan semua pihak," ujarnya.

Departemen OHS juga telah merancang beberapa program lainnya, seperti OK-KAN (Observasi Kerja Aman) dan Senior Management Safety Inspections (SMSI), untuk memastikan bahwa setiap pekerja dapat berkontribusi aktif dalam menjaga keselamatan diri dan lingkungan kerja.

PT BSI juga meluncurkan program Critical Risk Management (CRM) yang berfokus pada verifikasi pengendalian untuk kegiatan dengan risiko kritis. Program ini dirancang untuk membantu kontrol di lapangan dan diterapkan melalui aplikasi desktop dan mobile.

Berhasil mencapai 20 juta jam kerja tanpa kecelakaan (LTI) pada 7 Juli 2023, PT BSI menunjukkan komitmen kuat dan standar tinggi mereka terhadap kesehatan dan keselamatan kerja pekerjanya. "Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari upaya PT BSI dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerjanya," tegasnya.