Banyuwangi - Meskipun banyak yang menganggap bahwa tambang hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, PT. Bumi Suksesindo (BSI) membuktikan sebaliknya. Tambang emas yang berlokasi di kawasan Tumpang Pitu berhasil menghijaukan lahan yang sebelumnya dieksploitasi.
Sejak tahun 2016, PT. BSI telah berhasil menghijaukan 74,45 hektar lahan di 21 titik yang tersebar di site Tujuh Bukit Operations (TBO).Faisal Muslim, Superintendent Reklamasi Lahan PT BSIFaisal, menjelaskan bahwa proses reklamasi dilakukan secara bertahap sejak awal proses eksploitasi tambang. "Tanah humus yang subur kurang lebih satu meter yang masuk zona organik oleh teman-reman disimpan di stock pile. Tidak dibuang," ungkapnya.
Proses reklamasi dilakukan dengan menanam rerumputan, legum, dan tanaman rambat untuk memperkuat tanah agar tidak mudah mengalami erosi sebelum menanam pohon. Ada dua tahap penanaman pohon, yakni pohon yang cepat tumbuh dan tanaman lokal yang menjadi bagian dari ekosistem hutan sebelumnya.
Foto : Burung Elang yang ditemukan di kawasan Tumpang Pitu
Keberhasilan reklamasi ini ditandai dengan tumbuhnya pepohonan hijau serta kedatangan berbagai satwa liar. PT BSI bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahkan berhasil menginventarisasi berbagai jenis tanaman dan satwa yang kembali mendiami kawasan tersebut.
Pemasangan kamera trap oleh PT BSI di sepuluh lokasi membantu memantau datangnya satwa-satwa, terutama pada malam hari. Hasilnya memuaskan dengan berhasilnya mengabadikan kehadiran berbagai satwa seperti merak hijau, kijang, landak, rangkong badak, dan lainnya.
Pemerintah memuji capaian PT BSI dalam menghijaukan kembali site Tujuh Bukit Operations (TBO). Meskipun demikian, PT BSI tetap berkomitmen untuk terus merawat tumbuhan dan satwa-satwa tersebut guna mengembalikan kondisi kawasan tersebut mendekati kondisi aslinya sebelum ditambang.