Infobanyuwangi - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam aliansi Rakyat Blambangan Bersatu (RBB) menggelar demonstrasi, Jumat (4/11/2022).Dalam aksi ini mereka menanyakan keberlanjutan kasus dugaan korupsi proyek jalan milik Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi.
Proyek peningkatan kapasitas struktur jalan tersebut berlokasi di Jalan Glagahagung - Sambirejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Dalam kasus ini kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Massa aksi menyampaikan aspirasinya di 3 titik tempat. Di mulai dari Kantor DPU CKPP, Kantor Pemkab dan terakhir di kantor Kejaksaan Negeri.
Koordinator RBB, Sugiarto mengatakan kasus ini hingga saat ini belum menemui titik terang. Padahal kasus sudah berjalan dua bulan lamanya.
Kejaksaan sebelumnya juga telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Kasi Intel Kejaksaan Negeri Banyuwangi Mardiyono, sebelumnya menyebut bakal ada yang ditetapkan tersangka.
"Dengan aksi ini kami mengapresiasi Kejari Banyuwangi karena berani mengungkap kasus korupsi dan kami mendorong agar kasus ini segera diusut tuntas," kata Sugiarto.
Dia menyebut alasan yang disampaikan Kejari, lamanya proses penetapan dipengaruhi oleh kurangnya 1 alat bukti dan belum rampungnya proses audit kerugian.
"Kami dorong kejari untuk segera mengusut. Senin kami akan berkirim surat dan menggelar aksi di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Kami bukan berniat lancang tapi kami hanya memberi dorongan agar kasus ini segera diungkap," tegasnya.
Sugiarto juga mengaku geram dengan sikap dingin yang ditunjukkan oleh pemkab Banyuwangi. Karena pemkab cendrung tutup mulut.
"Tidak ada satupun baik dari DPU CKPP dan Pemkab yang menemui, buat kami ini tidak menghargai kami sebagai rakyat. Kasus ini harus segera diungkap agar menjadi pembelajaran dan evaluasi dikemudian hari. tandasnya.