Workshop P2PTM: Upaya Banyuwangi Tekan Angka Kematian Akibat PTM

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi mengadakan Workshop Akselerasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal Program Penyakit Tidak Menular (P2PTM) di Aula Minakjinggo Sekda.


Workshop ini membahas penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang masih menjadi masalah besar di Indonesia, dengan prevalensi tinggi mencapai hampir 73 persen di berbagai negara berkembang. 


Baca Juga : Usia Harapan Hidup Meningkat, Sekda Banyuwangi Apresiasi Kinerja Sektor Kesehatan


Hal ini juga Termasuk di Indonesia dengan proporsi diantaranya kardiovakskuer 35 persen, kanker 12 persen, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 6 persen, diabetes 6 persen, dan resiko kematian dini lebih dari 20 persen. 


World Health Organization (WHO) menyebutkan PTM adalah penyebab utama kematian diseluruh dunia saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit tidak menular. 


Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, dr. Andriyani Hamzah, MMRS, menyatakan, "Untuk itu dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan angka PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia," ujarnya.


"Pentingnya pemahaman secara menyeluruh tentang masalah PTM ini mulai dari usia anak sekolah sampai usia lansia sehingga masyarakat menjadi sadar dan waspada sejak dini untuk merubah perilaku dan pola hidup menjadi lebih sehat," jelasnya.


Harapan dari workshop ini adalah agar Puskesmas dapat menjalankan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dengan baik. Selain itu, diharapkan juga dapat memperkuat jejaring dan kemitraan untuk menurunkan angka PTM.


Kegiatan ini mendukung kebijakan Bupati dan Pemerintah Daerah untuk menurunkan angka PTM seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal, serta meningkatkan Standar Pelayanan Minimal dan usia harapan hidup di Kabupaten Banyuwangi. (*)