Infobanyuwangi.co.id - Konflik antara perusahan PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses dengan sejumlah warga Desa Pakel, Kecamatan Licin belum menemui titik ujung. Bagaimana tidak, aksi pengerusakan tanaman masih terus terjadi hingga Jumat (9/12/2022).
Aksi pengerusakan dengan melakukan penebangan pohon tersebut, kembali dilakukan oleh sejumlah oknum warga yang tidak bertanggungjawab.
"Padahal, sejumlah oknum penebangan pohon milik Perkebunan Bumisari tersebut sudah diamankan aparat Kepolisian Polresta Banyuwangi," ujar salah satu karyawan Perkebunan Bumisari yang enggan disebut namanya karena ketakutan.
Namun, nyatanya aksinya yang dilakukan warga masih terus berulang. Sekitar 1256 pohon jenis mahoni ditebang oleh oknum tidak bertanggungjawab. "Pohon tersebut, dibiarkan tumbang memenuhi lahan perkebunan, sehingga kami para karyawan kesusahan dan merasa terancam," terang pria yang merasa terancam atas aksi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.
Sehingga, membuat hasil produksi Perkebunan Bumisari mengalami penurunan drastis. Bukan hanya itu, para karyawan Perkebunan Bumisari juga tidak dapat bekerja.
"Padahal, hampir 1500 karyawan dan buruh yang menumpukan penghasilannya terhadap hasil Perkebunan," ungkap bapak dua anak tersebut.
Akibat aksi yang terus berulang tersebut, tentunya Perkebunan Bumisari mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. "Untuk kerugian terhadap 1256 pohon mahoni yang ditebang, Perkebunan Bumisari mengalami kerugian hingga Rp 400 juta," jelas karyawan yang sudah bekerja di Perkebunan Bumisari yang sekitar 20 tahun.
Sehingga, para karyawan perkebunan Bumisari sangat berharap adanya peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Satuan Tugas (Satgas) Penyelesaian Konflik Pakel yang telah dibentuk.
"Agar, dapat membuat para karyawan bisa kembali bekerja dengan tenang, nyaman dan produksinya melimpah," harapannya yang mewakili seluruh harapan para karyawan Perkebunan Bumisari.