Bupati Ipuk Cek Kesiapan RSUD Blambangan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani didampingi Direktur RSUD Balambangan dr Widji Lestariono dan jajaran melihat persiapan rumah sakit hadapi lonjakan Covid-19, Selasa (8/2). (Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id- Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi, beberapa hari terakhir menunjukkan tren kenaikan. Hingga kini tercatat ada 192 kasus yang positif.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tengah bersiap menghadapi lonjakan kasus jika sewaktu-waktu terjadi. Diantaranya melakukan pengecekan di RSUD Blambangan pada Selasa (8/2).



Baca Juga : Kemenhub: Negara Rugi Rp 43 Triliun Tiap Tahun Karena Truk ODOL

Peninjauan di rumah sakit ini untuk memastikan dan mengetahui secara langsung bagaimana kondisi RSUD Blambangan dalam penanganan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.


"Kami dan rumah sakit waspada, mempersiapkan semuanya. Mulai dari ketersediaan bed pasien, obat-obatan, dan oksigen. Karena angka Covid-19 di Banyuwangi sudah cukup tinggi, ada 192 kasus," kata Ipuk.


Ipuk menyebut, bed pasien yang disiapkan sementara ini ada sekitar 49. Baik di ruang ICU dan Isolasi. Pihaknya juga akan menambah tenaga kesehatan.


"Jika nanti ada lonjakan yang harus ditambah tenaga kesehatannya. Sekarang kita sudah merekrut relawan, nah itu bisa kita panggil lagi untuk kembali terlibat," ucap Ipuk.


Selain itu, ipuk juga akan mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (isoter) di tingkat kecamatan, serta PPKM Mikro juga akan disiapkan guna mengantisipasi lonjakan. "Jangan sampai masuk ke rumah sakit," kata Ipuk.


Meski upaya antisipasi sudah dilakukan, namun Ipuk berharap tidak sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi.


"Kita berusaha ketika prokes di tengah masyarakat diperketat, mudah-mudahan tidak ada lonjakan yang harus masuk ke rumah sakit, cukup diisolasi mandiri saja," ungkapnya.


Sementara Direktur RSUD Balambangan dr Widji Lestariono menambahkan, sementara ini ada 10 orang positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit setempat. 


RSUD juga belum memastikan pasien yang dirawat apakah terpapar varian Omicron atau tidak, karena 20 sampel masih dikirim ke Surabaya untuk dilakukan tes uji Omicron.


"Dari 192 yang aktif di Banyuwangi, itu diambil 20 diantaranya untuk di tes ke Surabaya guna mendeteksi pasti Omicron. Sampai saat ini masih belum keluar hasilnya," pungkas dr Rio, sapaan akrabnya. (rif/qin)