Dinas PU Pengairan Banyuwangi Salurkan 127 Pipa SR di Kaligondo

$rows[judul]

Banyuwangi – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi menyalurkan bantuan 127 pipa Sambungan Rumah (SR) di Desa Kaligondo, sebagai bagian dari program peningkatan akses air bersih di wilayah tersebut.


Bantuan ini menggunakan anggaran sebesar Rp 567 juta dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN, yang digunakan untuk pemasangan pipa distribusi air bersih bagi warga setempat.


Baca Juga : Peran Strategis Koordinator Sumber Daya Air DPU Pengairan Banyuwangi

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menjelaskan bahwa meskipun pipa SR telah terpasang, Desa Kaligondo masih memerlukan tandon air yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan air bagi sekitar 2.175 pelanggan. Saat ini, kapasitas tandon di desa tersebut belum cukup memadai, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. 

“Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk membangun tandon air dengan kapasitas minimal 300 meter kubik agar distribusi air bisa lebih efisien dan merata,” ujar Guntur. Menurutnya, dengan tandon yang lebih besar, suplai air bisa dipastikan lebih stabil dan dapat memenuhi kebutuhan warga di saat permintaan air meningkat.

Pemasangan 127 pipa SR ini baru langkah awal dari rencana yang lebih besar. Guntur menyebutkan bahwa jika tandon baru berhasil dibangun, jumlah pipa sambungan rumah bisa ditingkatkan hingga 500 SR, yang berpotensi melayani 2.750 rumah tangga di Desa Kaligondo.

Selain Kaligondo, Dinas PU Pengairan juga memiliki rencana untuk memperluas jaringan air bersih ke desa-desa lain seperti Jambewangi, Tegalrejo, dan Sempu. “Desa-desa ini juga akan menjadi prioritas dalam program distribusi air bersih ke depannya,” tambah Guntur. 

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya tandon sebagai bagian krusial dari sistem distribusi air bersih. Tanpa kapasitas tandon yang cukup, distribusi air sering tidak merata, yang berdampak pada kekurangan pasokan di beberapa wilayah. “Tandon air adalah penyeimbang dalam sistem distribusi air bersih. Tanpa tandon yang memadai, beberapa wilayah akan selalu kekurangan pasokan,” jelasnya.

Dinas PU Pengairan juga merespons keluhan masyarakat terkait layanan air bersih yang kerap tidak stabil. Guntur menegaskan bahwa upaya peningkatan layanan terus dilakukan dengan menambah jaringan pipa distribusi dan membangun tandon di berbagai lokasi.

Selain itu, Dinas PU Pengairan juga telah berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan wilayah-wilayah rawan kekeringan, yang sering kekurangan air, menjadi prioritas dalam pengembangan jaringan air bersih ini. Sumur bor dan tandon air dipandang sebagai solusi jangka panjang bagi daerah-daerah yang sering terdampak kekeringan.

“Wilayah rawan kekeringan akan menjadi fokus perhatian kami, dan kami akan memastikan solusi terbaik untuk masalah kekurangan air di daerah tersebut,” kata Guntur.

Dengan program ini, diharapkan akses air bersih di Kabupaten Banyuwangi semakin merata, terutama di desa-desa yang selama ini kesulitan mendapatkan suplai air yang cukup. Guntur juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan keberhasilan program ini.