Peran Strategis Koordinator Sumber Daya Air DPU Pengairan Banyuwangi

$rows[judul]

Banyuwangi – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi terus berupaya menjaga keberlanjutan infrastruktur irigasi di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui peran aktif Koordinator Sumber Daya Air (Korsda), yang secara rutin melaksanakan pemeliharaan aset irigasi. 


Saat ini, terdapat 11 Korsda yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, dengan tugas utama memastikan sistem irigasi berfungsi optimal, terutama selama musim tanam yang krusial bagi kebutuhan air. 

Kegiatan pemeliharaan ini mencakup pembersihan rumput liar di sepanjang saluran irigasi, pelumasan pintu air untuk mencegah karat, serta perbaikan kecil pada infrastruktur yang rusak. 


Baca Juga : Lebih dari Sekadar Tambang Emas, PT BSI Rayakan 12 Tahun Kontribusi untuk Banyuwangi

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menjelaskan pentingnya pemeliharaan rutin untuk menjaga kelancaran distribusi air ke lahan pertanian, terutama di musim kemarau ketika pasokan air cenderung menurun.

“Pemeliharaan ini sangat vital untuk memastikan tidak ada hambatan dalam distribusi air, terutama ketika curah hujan rendah,” kata Guntur.

Setiap Korsda bertanggung jawab atas wilayah kerja tertentu dan melakukan pemeliharaan baik harian maupun mingguan, tergantung kondisi lapangan. Menurut Guntur, kerja sama antara Korsda, petani, dan perangkat desa sangat penting untuk menjaga infrastruktur tetap dalam kondisi prima.

“Para Korsda bekerja bersama petani dan masyarakat setempat untuk memastikan saluran irigasi bersih dan berfungsi dengan baik,” tambahnya.

Pembersihan rumput liar di sepanjang saluran irigasi menjadi salah satu fokus utama pemeliharaan. Pertumbuhan rumput yang tidak terkontrol dapat menghalangi aliran air dan menyebabkan masalah jika dibiarkan. 

Selain itu, pintu air yang berfungsi mengatur aliran ke lahan pertanian juga dirawat secara berkala dengan pemberian pelumas, guna mencegah karat dan memastikan kemudahan dalam pengoperasiannya.

“Karat pada pintu air bisa menghambat distribusi air. Oleh karena itu, kami secara rutin memberikan pelumas agar pintu air tetap berfungsi dengan baik,” jelas Guntur.

Perbaikan kecil seperti memperkuat dinding saluran yang retak atau fondasi yang mulai terkikis juga menjadi bagian dari pemeliharaan rutin. “Kerusakan kecil perlu segera ditangani agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari,” imbuh Guntur.

Dinas PU Pengairan Banyuwangi berkomitmen mendukung ketahanan pangan melalui pemeliharaan irigasi yang baik. Infrastruktur yang terawat dengan baik menjamin pasokan air ke sektor pertanian, yang merupakan pilar ekonomi daerah. Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat dan kelompok tani untuk terlibat aktif dalam proses pemeliharaan ini.

“Kami mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga infrastruktur irigasi. Pemeliharaan ini adalah tanggung jawab bersama,” tutup Guntur. (*)