Dokter RSUD Genteng Beri Tips Hadapi Penyakit Dimensia

$rows[judul]

BANYUWANGI - Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia telah mencapai 73,6 tahun pada tahun 2022. Peningkatan ini sejalan dengan kemajuan dalam bidang kesehatan, namun juga membawa tantangan baru, terutama terkait dengan penyakit degeneratif seperti demensia atau yang lebih dikenal dengan istilah pikun.
Tim Dokter RSUD Genteng, dr. Anisa Khoiriyah, SpN, dalam keterangannya menjelaskan bahwa demensia merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin kompleks, dengan lebih dari 55 juta orang menderita demensia di seluruh dunia dan 10 juta kasus baru muncul setiap tahunnya.

"Demensia Alzheimer, yang mencakup sekitar 60-70% kasus demensia, menjadi salah satu penyebab utama kematian ketujuh dan kecacatan utama di kalangan orang lanjut usia secara global," ujarnya.

Demensia adalah istilah yang merujuk pada sekelompok penyakit yang memengaruhi daya ingat, berpikir, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala penyakit ini meliputi kehilangan memori, kesulitan berkomunikasi, kesulitan merencanakan sesuatu, hingga perubahan kepribadian dan kecemasan.

Meskipun tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan demensia, penanganan yang tepat dan dukungan keluarga dapat membantu mengurangi progresifitasnya.

"Penting bagi pasien demensia untuk tetap aktif secara fisik, mengonsumsi makanan sehat, berhenti merokok, dan terlibat dalam aktivitas yang mereka sukai," tambah dr. Anisa.

Penyakit neurologis ini memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi penderitanya tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan serta penanganan yang tepat sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas hidup pasien demensia dan mengurangi beban bagi keluarga dan masyarakat.