Gandeng Kelompok Tani, Poliwangi Kembangkan Inovasi Asap Cair-Telur Asin Asap Ramah Lingkungan

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Poliwangi dan Kelompok Tani Diporejo kembangkan inovasi asap cair dan telur asin asap, ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi tinggi.

Infobanyuwangi.co.id – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) bersama Kelompok Tani Diporejo, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, meluncurkan inovasi asap cair dan telur asin asap guna mendukung pertanian ramah lingkungan berbasis teknologi tepat guna.

Melalui pengabdian kepada masyarakat (PKM), kegiatan ini dilakukan oleh tim dosen Poliwangi yang terdiri dari Ari Istanti, S.P., M.P., Dewiarum Sari, S.Pt., M.Pt., dan Erlin Susilowati, S.P., M.Biotek, serta tim mahasiswa yaitu Mohammad Hulid, Dewi Retno Agustin, Mariska Anindya Putri, dan Elsya Angelia Rohmansyah.

Mereka memberikan pelatihan serta pendampingan inovasi produk kepada kelompok tani serta wanita tani Diporejo, Sabtu, 16 Agustus 2025.


Baca Juga : Poliwangi Kembangkan Pembelajaran Kewirausahaan Lewat Learning Management System di SMK Rogojampi

“Yang kita tekankan adalah teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas produk asap cair limbah tempurung kelapa dan aplikasinya pada tanaman pertanian serta produk olahan telur asin asap,” kata Ketua PKM, Ari Istanti.


Peningkatan mutu asap cair dilakukan dengan implementasi alat destilasi, sehingga asap cair yang sebelumnya grade C menjadi lebih jernih menghasilkan grade A yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk pengawetan makanan. 

Harsono, anggota kelompok tani, menjelaskan bahwa sebelumnya asap cair hanya bisa digunakan sebagai pestisida nabati. Mutu rendah membatasi pemanfaatannya dan kurang bernilai jual tinggi.

Kini asap cair grade A lebih aman, ramah lingkungan, serta efektif sebagai pestisida nabati. Produk ini juga bisa diaplikasikan sebagai pengawet makanan, termasuk pembuatan telur asin asap.

Melalui oven asap, telur asin memiliki cita rasa khas sekaligus masa simpan lebih panjang. Ketua Kelompok Tani, Tumirin menyatakan bahwa produk ini diharapkan mampu bersaing dengan olahan pangan lokal lainnya.


“Tujuan utama program ini adalah mendorong kemandirian teknologi, meningkatkan ekonomi, sekaligus menciptakan produk kompetitif berbasis inovasi ramah lingkungan,” tegas Ari Istanti.

Produk asap cair dan telur asin asap juga dikemas dengan desain menarik, memuat informasi penggunaan, sehingga lebih siap dipasarkan ke petani maupun pelaku UMKM sekitar.

Kolaborasi ini membuktikan pentingnya sinergi akademisi dan petani dalam mengembangkan teknologi tepat guna. Dengan pendekatan tersebut, kelompok tani bisa mandiri menghadapi tantangan pertanian modern.

Inovasi Poliwangi dan Kelompok Tani Diporejo diharapkan memperkuat daya saing sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan menghadirkan produk ramah lingkungan yang bernilai tambah tinggi bagi pasar lokal. (*)