Poliwangi Kenalkan Teknologi Drip Irigasi untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan di Desa Pengatigan

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Tim Poliwangi bersama warga Desa Pengatigan praktik teknologi drip irigasi untuk wujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat. 

Kali ini, tim dosen Poliwangi menggelar kegiatan pengembangan kawasan rumah pangan lestari dengan sistem drip irigasi di Desa Pengatigan, Kec. Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 4 Agustus 2025 ini dipimpin oleh Mokhtar Effendi, S.P., M.P sebagai ketua tim, bersama anggota Moh Ali Mudhor, S.P., M.P dan Driyanto Wahyu W, S.E., M.ST., yang juga merupakan Dosen Jurusan Pertanian Politeknik Negeri Banyuwangi bekerjasama dengan Karang Taruna dan PKK Desa Pengatigan.


Baca Juga : Cara Memastikan Warning Light Memenuhi Standar Keselamatan Industri


Mokhtar Effendi menjelaskan, sistem drip irigasi merupakan teknologi irigasi tetes yang efisien dalam penggunaan air dan mampu meningkatkan hasil panen. 

“Dengan teknologi ini, masyarakat Desa Pengatigan dapat mengatur penggunaan air secara tepat sasaran, sehingga lahan pertanian mereka menjadi lebih hemat air,” ujarnya saat memberikan materi di lokasi kegiatan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diisi dengan pemaparan materi tentang keunggulan teknologi drip irigasi, diikuti praktik langsung perakitan sistem irigasi tetes oleh warga setempat. 


Selain itu, tim juga menghibahkan beberapa polibag bibit sayuran, dan juga peralatan drip irigasi supaya masyarakat bisa langsung memulai budidaya dengan sistem yang telah diajarkan.

Mokhtar Effendi menjelaskan bahwa sistem drip irigasi adalah teknologi sederhana yang sangat efektif untuk menghemat penggunaan air dalam bertani. 

“Teknologi ini membantu menyalurkan air langsung ke area perakaran tanaman, sehingga air tidak terbuang sia-sia. Dengan cara ini, hasil produksi tanaman pun bisa meningkat dan ketahanan pangan di desa semakin kuat,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, Poliwangi berharap masyarakat Desa Pengatigan dapat menerapkan teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan produktivitas pangan secara mandiri dan berkelanjutan. 


Diharapkan pula upaya ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Banyuwangi dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.

Turut serta dalam pelaksanaan pengabdian ini, tiga mahasiswa Poliwangi, yaitu Rika Agustyaningsih, dan Arif Hidayatullah, yang aktif mendampingi masyarakat selama pelatihan.

“Diharapkan program pengembangan kawasan rumah pangan lestari dengan sistem drip irigasi ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Pengatigan untuk meningkatkan swasembada pangan secara mandiri dan berkelanjutan,” tutupnya. (*)