Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah serius menggodok rangkaian agenda pariwisata di wilayah setempat.
Hal yang lumrah, mengingat misinya adalah membangkitkan gairah wisata untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq mengatakan rangkaian sudah dimatangkan.
Ada 55 festival yang telah dilaunching dan siap dihelat di tahun 2023 ini. Tampilan budaya lokalistik masih mendominasi.
Akan tetapi sentuhan modern menjadi kemasan inovasi yang membuat festival ini akan berbeda.
Semuanya dirangkum cantik. Tujuannya agar wisatawan kian betah berlama-lama tinggal di Banyuwangi.
"Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival. Dua event itu menjadi magnet yang mampu menyedot banyak wisatawan," kata Rofiq.
Ditambah, lanjut Rofiq, dua event tersebut masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
Program dari menparekraf yang merangkum event unggulan dari seluruh penjuru nusantara.
Beruntungnya lagi, Banyuwangi menjadi satu-satunya Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki 2 agenda di KEN.
"Di Jawa Timur ada 8 agenda, Banyuwangi ada 2 agenda yang masuk KEN. Ini menjadi keuntungan karena akan dapat support dalam bentuk promosi dari Menparekraf," ujarnya.
Selain itu New Agrowisata Taman Suruh (AWT) dan Banyuwangi Thempark juga sudah siap beroperasi.
"Ini akan menjadi daya tarik baru di Banyuwangi," tegasnya.