Infobanyuwangi.co.id - Masyarakat pesisir Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi diberi edukasi cara memperoleh pendapatan dari pengolahan sampah.
Materi diberikan oleh Yayasan Eco Laku Lestari Migunani. Sebuah yayasan yang selama ini konsen melakukan pendampingan masyarakat dalam menghadapi persoalan sampah di Banyuwangi.
Pelatihan berlangsung selama 2 hari di Balai Pertemuan Masyarakat Pulau Santen, (24-25/9/2022).
Dalam pelatihan itu masyarakat diberikan materi pembuatan kerajinan dari sampah anorganik, hingga pembuatan eco enzyme dari limbah organik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga.
Ketua Yayasan Eco Laku Migunani, Irwan Kurniawan mengatakan, ini menjadi misi untuk menggerakan ekonomi masyarakat lewat pemanfaatan limbah yang cenderung disepelekan.
"Upaya untuk menumbuhkan kemandirian dan kreativitas karena kalau mau digali lebih dalam lagi sampah itu masih mengandung value yang dapat dirupiahkan," kata Irwan.
Irwan menyebut dipilihnya pendampingan masyarakat pesisir bukan tanpa alasan. Pesisir adalah salah satu wilayah yang menjadi titik hilirisasi sampah.
Sampah yang berakhir di pesisir belum dimanfaatkan dengan baik dan kerap justru mengganggu aktivitas nelayan.
"Indonesia memiliki target bebas sampah laut pada tahun 2030 mendatang. Target itu akan tercapai bila dimulai dengan hal sederhana salah satunya pendekatan dengan masyarakat pesisir. Sampah yang terjaring biasanya di buang kembali ke laut, ini kita edukasi untuk dimanfaatkan," ujar Irwan.
Melalui pelatihan, lanjut Irwan, yayasan ingin berbagi pengalaman dan membuka wawasan masyarakat tentang potensi yang dibalik bisnis sampah.
"Jadi belajar bersama untuk membangun kepedulian lingkungan dan tentunya membidik potensi penghasilan dari pemanfaatan sampah," tegasnya.
Sebagai informasi peserta pelatihan adalah masyarakat yang terdata sebagai penerima bantuan sosial.
Pendamping bansos Kelurahan Karangrejo, Mulyo mengatakan misi besar dari pelatihan ini adalah menumbuhkan kemandirian masyarakat.
Artinya, dengan ilmu dan kreativitas yang didapat masyarakat tidak lagi ketergantungan berat dengan bantuan sosial.
Masyarakat diharapkan mandiri dengan memanfaatkan sampah yang cenderung dianggap remeh.
"Harapannya mendatang kita bisa mandiri, tidak ketergantungan dengan bantuan pangan dari pemerintah sehingga masyarakat bisa berdiri ajeg dan berdikari," kata dia.
Penerima bansos di Kelurahan Karangrejo total ada 600 orang. Secara bertahap nantinya para penerima bansos akan digilir untuk diberdayakan.
"Sementara masih masyarakat lingkungan Pulau Santen, nantinya bertahap akan kita jangkau. Sembari jalan kami siapkan skema dan strategi pemasaran produknya," tegasnya.
Pihaknya berterimakasih kepada yayasan Eco Laku Lestari Migunani yang telah bersedia berbagi ilmu kepada masyarakat Karangrejo.
"Kami berterimakasih kepada yayasan, pelatihan pengelolaan sampah ini menjadi bekal penting untuk mengurai persoalaan sampah di masyarakat. Disatu sisi juga menjadi wawasan baru untuk melihat potensi rupiah dari sampah," tandasnya.