Meski Banyuwangi Kekurangan Guru, Kadispendik: Tak Mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar

$rows[judul]

Banyuwangi - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, Suratno, mengungkapkan kebutuhan tenaga pendidik di Banyuwangi, masih belum mencukupi kebutuhan guru.

Dispendik Banyuwangi mencatat setidaknya kebutuhan tenaga pendidik untuk memenuhi kekurangan jumlah guru mencapai ribuan, hal tersebut tentu menjadi perhatian serius agar dunia pendidik terus berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. 



Baca Juga : Ketambahan 334 Guru, Dispendik Banyuwangi: Jadi Energi Wujudkan Pendidikan Lebih Baik

"Setiap tahunnya jumlah guru kita terus berkurang, pengurangan tersebut disebabkan oleh jumlah guru yang memasuki masa pensiun atau purna tugas. Sedangkan jumlah pengangkatan guru belum sebanding," katanya.


Pada tahun 2022, tambah Suratno ada sekitar 500 guru yang telah purna tugas. Pengurangan jumlah guru, tidak hanya karena purna tugas juga bisa dikarenakan kondisi yang tidak diperkirakan.


"Kekurangan guru mulai dari SD hingga SMP, tidak hanya guru kelas tetapi juga guru mata pelajaran," tuturnya.


Kekurangan guru, tambah Suratno, bukan hanya terjadi di Banyuwangi saja. Namun, kekosongan tenaga pendidik juga dialami di berbagai daerah, kota dan kabupaten di tanah air. 


Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alternatif untuk mengisi kekurangan guru, salah satunya menerapkan perangkapan-perangkapan guru di sekolah dan mendorong  Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) untuk membantu sekolah lain yang berdekatan. 


"Sejauh ini kekurangan guru yang terjadi, masih cukup tertangani. Sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar," pungkasnya.