Nasib Banyuwangi Festival Hadapi Belenggu Covid-19, Berlanjut Atau Tidak?

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Peluncuran Banyuwangi Festival pada Kamis (27/1) lalu. (Istimewa).

Infobanyuwangi.co.id- Nasib terkini keberlangsungan Banyuwangi Festival atau B-Fest 2022 masih abu-abu, kondisi ini timbul akibat belenggu Covid-19 yang mulai meradang kembali di Bumi Blambangan. 

Usia B-Fest 2022 sendiri masih seperti tunas jagung yang mulai tumbuh, atau belum genap satu bulan sejak diluncurkan pada Kamis (27/1) lalu, tepatnya saat itu kasus masyarakat terkonfirmasi Covid-19 masih tergolong kecil.



Baca Juga : Pasar Pelasan Banyuwangi Hadir Sebagai Langkah Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Sejumlah program juga telah digelar seiring perjalanan B-fest tahun ini, seperti Banyuwangi Culture Every Week pada 5 Februari 2022, Selanjutnya Festival Imlek digelar 5 hingga 6 Februari 2022, kemudian Festival Kaliku Bersih dan Festival Buah Naga yang digelar pada 18 Februari 2022.


Berlanjut dengan agenda Foto Kopi Festival digelar 19 Februari 2022. Banyuwangi Coffee Week digelar 25 Februari 2022, terakhir Traditional Massage Festival digelar 26 sampai dengan 27 Februari 2022.


Namun kondisi itu kini berbanding terbalik dengan beragam prediksi dan tak-tik mengantisipasi lonjakan virus corona. Berdasarkan data yang dilansir dari laman info Covid-19 Jawa Timur, per Minggu (12/2) kasus aktif Covid-19 di Banyuwangi yakni sebanyak 947. Menempatkan Banyuwangi dalam status level 2 PPKM.


Pemerintah pun memprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron terjadi hingga dua sampai tiga pekan ke depan atau di awal Maret 2022.


Tren peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron akan lebih cepat dibandingkan lonjakan kasus Covid-19 akibat penularan varian Delta. Bila kondisi tersebut kian memburuk tidak dapat dipungkiri akan lahir kebijakan baru yang dapat mempengaruhi banyak hal.


Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas akan kembali mengevaluasi gelaran B-fest. Festival yang berpotensi menimbulkan kerumunan dalam skala besar dan melibatkan anak-anak sementara akan ditunda.


"Seperti Banyuwangi Culture Every Week, akan kita evaluasi dan akan kita tunda dulu. Kegiatan yang melibatkan kerumunan akan kita evaluasi. Tapi itu tidak akan membatalkan jadwal Banyuwangi Festival. Termasuk yang internasional tetap berlanjut," kata Ipuk, Senin (14/2).


Dia meminta dukungan berupa moril dan tenaga untuk bersama-sama memikirkan keberhasilannya membawa B-Fest berlangsung dengan baik.


"Saya meminta dukungan semua pihak untuk menyukseskan agenda-agenda dalam B-fest 2022," ungkapnya.


Sebagai langkah mengantisipasi, Bupati Banyuwangi tersebut tak ingin kebobolan, penerapan protokol kesehatan menurutnya harus menjadi prioritas bersama.


"Kita berusaha ketika prokes di tengah masyarakat diperketat, mudah-mudahan tidak ada lonjakan yang harus masuk ke rumah sakit," ungkapnya.


Sebagai informasi, Banyuwangi Festival digelar sepanjang tahun 2022 dengan total 99 program pilihan, diantaranya memiliki skala internasional yang dimaksudkan untuk menambah jumlah wisatawan berkunjung ke Banyuwangi. 


Tahun ini Kabupaten Banyuwangi memiliki target belanja wisatawan sebanyak Rp 1 triliun. Target itu diperoleh dari adanya kunjungan wisata, perhotelan, tour agency, pembelian kuliner dan oleh-oleh.


Agar target tercapai Banyuwangi harus mendatangkan sedikitnya 2,5 juta kunjungan wisatawan per tahunnya. Dengan durasi lama waktu tinggal wisatawan (lenght of stay) minimal 3 hari 2 malam.


"Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ekonomi Banyuwangi bergerak karena didukung festival. Wisata tumbuh juga didukung Banyuwangi Festival. Target Banyuwangi Festival banyak, selain ekonomi, kunjungan wisatawan, UMKM tumbuh, ekonomi kreatif kita tumbuh. Insya Allah banyak yang akan kita kembangkan," tandan Bupati Ipuk. (fid/qin)