Poliwangi Hadirkan Solusi Ramah Lingkungan bagi UMKM Lewat Pelatihan Interaktif Packaging

$rows[judul]

Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Bumi Blambangan.

Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Poliwangi mengadakan pelatihan pembuatan kemasan interaktif yang ramah lingkungan di Desa Rogojampi, tepatnya di UD. Eyang Sobor, Sabtu (24/8/2024) lalu.

Pelatihan ini dipimpin oleh Ayu Purwaningtyas, S. Hut., M. M., dari Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata, bersama dengan Sari Wiji Utami, S. P., M. M. (Program Studi Agribisnis), dan Shinta Setiadevi, S.TP., M. M. (Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri). 


Baca Juga : Poliwangi Latih Kelompok Tani Olah Sabut Kelapa Jadi Cocopeat Bernilai Jual Tinggi

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, seperti Ilham Yanuar Taufiki, Acmad Yogi Firdani, dan Susi Yuni Lusita.

Pelatihan dimulai dengan penyuluhan tentang pentingnya inovasi dalam kemasan yang sesuai dengan tren konsumen saat ini, yang lebih memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan, menarik, dan interaktif. 

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan edible film kemasan yang dapat dimakan dan ramah lingkungan, serta pembuatan kode QR yang memungkinkan konsumen mendapatkan informasi tambahan tentang produk hanya dengan memindai kemasan.

“Pemanfaatan edible film ini lebih kepada kemasan kopi yang dijual di UD. Eyang Sobor,” kata Ketua Pengabdian, Ayu Purwaningtyas, Senin (26/8/2024).

Ia menyampaikan, rata-rata kemasan yang digunakan masih menggunakan bahan plastik yang telah mendominasi industri makanan di Indonesia dengan porsi 80%. 

Sementara itu, sifat plastik yang ringan, praktis, dan ekonomis menyebabkan plastik sering dijadikan sebagai kemasan sekali pakai serta berdampak pada meningkatnya jumlah sampah plastik. 

Ayu Purwaningtyas pun menegaskan pentingnya beralih ke kemasan yang lebih ramah lingkungan.

"Plastik telah mendominasi industri makanan di Indonesia, namun kita juga harus sadar akan dampak negatifnya terhadap lingkungan," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan pelatihan ini, pihaknya berharap UMKM di Banyuwangi dapat mengadopsi solusi yang lebih berkelanjutan, tidak hanya untuk membantu lingkungan, tetapi juga untuk menarik lebih banyak konsumen yang peduli terhadap produk yang mereka beli.

 "Dengan kemasan yang ramah lingkungan, UMKM tidak hanya memikirkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir pemilik Kopi Eyang Sobor beserta karyawan. Dalam sesi praktik, para peserta diajarkan cara membuat kode QR yang dapat ditempelkan pada kemasan produk mereka. 

Kode ini tidak hanya memberikan informasi tambahan kepada konsumen tentang bahan, proses pembuatan, atau asal produk, tetapi juga bisa digunakan untuk promosi digital. Dengan memindai kode QR, konsumen dapat diarahkan ke situs web atau media sosial UMKM tersebut.