BANYUWANGI - Prestasi terus ditorehkan PT. Bumi Suksesindo (BSI). Terbaru perusahaan tambang emas yang berlokasi di Pesanggaran, Banyuwangi ini meraih penghargaan dari portal beritajatim.com.
Penghargaan ini diberikan atas torehan manis Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang selama ini konsisten dijalankan PT. BSI.
Anak perusahaan Merdeka Cooper Gold ini dinobatkan sebagai Korporasi Penggerak Kualitas SDM (Sumber Daya Masyarakat) Lokal.
Tak hanya BSI, kelompok binaan PT BSI, PEGA Indonesia yang mengelola sampah dengan budi daya maggot turut diganjar penghargaan.
beritajatim.com menobatkan Ketua PEGA Indonesia, Sundarianto sebagai Local Hero Pengelola Budi Daya Maggot Binaan PT BSI.
Penghargaan diterima langsung oleh Sundarianto dan Manajer Government Affairs PT BSI, Iwa Mulyawan dalam puncak acara Hari Ulang Tahun Ke-18 beritajatim.com di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Kamis, (2/5/2024) lalu.
PEGA Indonesia adalah sebuah komunitas pemuda pecinta lingkungan Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA) yang berbasis di Siliragung, Banyuwangi. Dalam perjalanannya, Sundarianto dan kawan-kawan berhasil menjalankan inovasi pengolahan sampah organik dengan budi daya lalat hitam (maggot).
Singkat cerita, tahun 2017 dia bertemu seseorang yang menyarankan untuk membudi daya maggot. Maggot merupakan pengurai sampah makanan yang paling efisien, kaya akan nutrisi dan pakan berkualitas baik bagi ternak.
Gayung pun bersambut. Sundarianto dan kawan-kawan mulai menekuni budi daya maggot melalui PEGA Indonesia. Setahun berselang, PEGA Indonesia bertemu dengan PT BSI, yang bersedia mendukung usaha penanganan sampah organik tersebut.
“Tujuan sosial kami untuk mengolah sampah. Kalau bukan kita siapa lagi," kata Sundarianto, Selasa (7/5/2024).
Dari waktu ke waktu, usaha PEGA pun semakin berkembang. Salah satu pengembangannya adalah pupuk organik padat dan cair. Hal itu yang membawanya untuk mengenalkan pertanian organik di daerahnya. Puncaknya, dia kini tidak hanya sebagai pembudi daya, tetapi juga sebagai seorang yang dipercaya untuk menyalurkan ilmunya.
Tidak hanya berkutat di tingkat lokal, anak-anak PEGA juga sering diundang untuk menjadi narasumber hingga level internasional. Pada tahun 2023, PEGA Indonesia mendapat kontrak dari Indonesia Solid Waste Association (InsWA) dan CLOOC untuk menjadi konsultan pengolahan sampah untuk 14 desa di Banyuwangi. Salah satu anggota PEGA juga mendapat undangan untuk melatih pengolahan sampah organik di Australia.
Atas penghargaan ini, Sundarianto mengaku bahagia karena upayanya semakin mendapat perhatian dari banyak pihak. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawannya di PEGA Indonesia yang telah berjuang bersama-sama. Masyarakat sekitar yang telah sabar menerima keberadaan kandang budi daya maggot di lingkungannya. Dan PT BSI yang telah mendukung programnya.
Tidak jauh berbeda dengan Sundarianto, Iwa Mulyawan selaku Government Affairs and Communication Manager mengaku bangga dengan penghargaan ini.
“Penghargaan ini menjadi spirit kami untuk berbuat lebih baik di masa-masa yang akan datang,” katanya.
Menurutnya, PT BSI berkomitmen untuk merealisasikan program-program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik dan bertanggung jawab. Sesuai dengan aturan, ada delapan bidang garapan PPM, yaitu kesehatan, pendidikan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas dan infrastruktur.
Selain budi daya maggot, PT BSI punya banyak program sosial untuk masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar perusahaan. Iwa kemudian menceritakan tentang kelompok UMKM binaan PT BSI. Kelompok tersebut berawal dari 20 pelaku UMKM (ibu-ibu) yang memproduksi berbagai jajanan, seperti keripik, kerupuk, olahan pisang, kopi, dan dodol.
Lalu, PT BSI mengorganisasi dan mendampingi ibu-ibu tersebut tersebut untuk mengemas produk dengan baik dan membantu pengurusan perizinan. Perusahaan juga membantu promosi dan pemasaran produk dengan mengikutsertakan ibu-ibu tersebut dalam kegiatan-kegiatan expo UMKM di Banyuwangi maupun luar Banyuwangi.
Pada 2018, ibu-ibu tersebut menginisiasi pembuatan UMKM Center di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran dengan dukungan PT BSI. Hingga saat ini, kurang lebih 100 orang pelaku UMKM bergabung dengan UKM Center tersebut. Namun, tidak semua rutin menitipkan makanan olahan produk mereka ke UMKM Center.
Selain itu, keseriusan PT Bumi Suksesindo dalam peningkatan kapasitas SDM juga terlihat nyata melalui program beasiswanya. Program Beasiswa BSI sudah dimulai sejak 2014. Atau jauh sebelum PT BSI berproduksi. Sampai saat ini, sudah ada 171 orang penerima beasiswa dari PT BSI yang sebagian besar adalah warga Ring satu Kecamatan Pesanggaran.
Melalui program ini, PT BSI berharap bisa berkontribusi dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pendidikan. Menurut data BPS hingga 2019, hanya 5,19 persen warga Banyuwangi berusia 15 tahun ke atas yang tamat S-1/D-4. Sementara itu, IPM Banyuwangi pada 2022 mencapai 71,94 persen. (*)